Menyusui adalah fase paling penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, kemudian dilanjutkan hingga bayi berusia dua tahun. Namun, ketika bayi berusia enam bulan, si Kecil sudah bisa mengonsumsi makanan tambahan selain ASI atau biasa disebut makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam Islam telah terdapat beberapa catatan terkait dengan menyusui, sebagai berikut:
Menyusui adalah perintah dari Allah swt
Allah SWT secara langsung memerintahkan semua ibu di dunia untuk
memberi anak mereka makanan terbaik, yang datang langsung dari payudara mereka.
وَالْوَالِدَاتُ
يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ
الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ
بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ
بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ
ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Baqarah 233).
Menyusui merupakan hadiah dari Allah swt
Menyusui adalah hadiah dari Allah swt, dan karenanya kita harus
berterima kasih kepada-Nya.
وَوَصَّيْنَا
الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ
فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman: 14).
Menyusui dapat menghapus dosa ibu
Menyusui tidak hanya penting untuk bayi, tetapi juga penting bagi ibu. Ibu yang menyusui kadang mengalami kesulitasn, sakit, capek, sengsara dan ketidak-nyamanan yang lain. Hal ini dapat membawa menghapus dosa ibu. Rosulullah saw bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا
رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Artinya:
“Tidak ada satupun musibah yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang
semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus
kesalahannya” (HR. Muslim).
Memahami tugas seorang Ibu menyusui
Dalam satu ayat Al-Qur'an, dikatakan bahwa kewajiban bagi seorang
ibu untuk menyusui bayinya adalah sampai anak berusia 2 tahun. Berikut ini
adalah ayat Quran berikut.
وَالْوَالِدَاتُ
يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ
الرَّضَاعَةَ ۚ
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan... " (al-Baqarah: 233)
Sedangkan seorang ayah wajib membantu kelancaran menyusui dengan
menyediakan semua kebutuhan ibu.
ۚ
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا
تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ
“…. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka
dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah
(menderita) karena anaknya. …” (al-Baqarah: 233).
Boleh memperoleh donor ASI
Jika seorang ibu menemui kesulitan dalam menyusui, maka ibu
tersebut dapat meminta bantuan wanita lain.
وَإِنْ تَعَاسَرْتُمْ
فَسَتُرْضِعُ لَهُ أُخْرَىٰ
“…dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh
menyusukan (anak itu) untuknya (at-Talaaq: 6).
وَإِنْ
أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا
سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ
Akan tetapi dalam hal ini, tentu saja seorang ibu harus memerhatikan cara-cara yang sesuai syariat untuk memperoleh donor ASI untuk buah hatinya.
Memberikan ASI dari kedua payudara
Dalam salah satu hadits, dikatakan bahwa dalam menyusui bayi harus dilakukan dengan kedua payudara. Di bawah ini adalah hadits berikut.
Dikisahkan dari Imam As-Shadiq:"Oh, Bunda Isĥāq, jangan memberi makan anak hanya dari satu payudara, tetapi beri makan pada keduanya, karena satu adalah pengganti makanan, dan yang lainnya adalah pengganti air." (Al-Kafi vol 5 hal 40 no. 2).
Nabi Muhammad SAW mengatakan dalam haditsnya bahwa dianjurkan
menyusui dengan kedua payudara memiliki manfaat. Manfaatnya adalah nutrisi yang
dibutuhkan bayi, yaitu makanan dan air. Di bawah ini adalah hadits berikut: "Allah
(SWT) telah menempatkan rezeki (rizq) anak di dua payudara ibu, di satu adalah
airnya, dan yang lain makanannya." (Wasail ash-Shi-a vol 21, hal 453)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar