I. Penelitian Kualitatif
A.
Pengertian
Penelitian
dalam dunia akademik khususnya di perguruan tinggi merupakan sebuah kewajiban,
setiap jenjang pendidikan tinggi yang akan menyelesaikan studi harus melewati
tahapan yang disebut penelitian meskipun dikemas dalam nama yang berbeda. Di
jenjang S1 disebut dengan Skripsi, S2 disebut dengan Tesis dan S3 disebut
dengan Disertasi. Selain mahasiswa, di perguruan tinggi yang menjunjung tinggi
Tri Darma yaitu Pendidikan/pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat maka
dosen/pengajar pun dituntut untuk mengembangkan diri melalui penelitian.
Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan
memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap
berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif
melalui upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan dan prosedur,
mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif
mulai dari tema-tema khusus menuju ke tema-tema yang bersifat umum, dan
menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur
kerangka yang fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini
harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus pada
makna individual dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan (Cresswell, 2012)
Penelitian
kualitatif bermaksud memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moelong, 2011)
Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah yaitu objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Instrumen yang digunakan adalah orang atau human instrument yaitu peneliti sendiri. Untuk itu peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
B.
Karakteristik
Karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :
- Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci;
- Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka;
- Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau hasil;
- Penelitian kualitatif menganlisi data secara induktif;
- Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
Karakteristik penelitian kualitatif
berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Aspek |
Karakteristik
Metode Kualitatif |
Desain |
|
Tujuan |
|
Teknik
Pengumpulan data |
|
Instrumen
Penelitian |
|
Data |
|
Sampel/Sumber
Data |
|
Analisis |
|
Hubungan
dengan Responden |
|
Usulan
Desain |
|
Kapan
penelitian dianggap selesai ? |
Setelah tidak ada data yang dianggap baru / jenuh |
Kepercayaan
terhadap hasil penelitian |
Pengujian kredibilitas, dependabilitas, proses dan hasil penelitian |
Berikut
ini beberapa alasan yang perlu diperhatikan sehingga kita harus menggunakan
metode kualitatif:
- Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap. Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak atau tambang emas, dan lain – lain.
-
Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam dan observasi serta dokumentasi.
Meneliti sejarah perkembangan, termasuk sejarah perkembangan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif
Untuk memastikan kebenaran data melalui teknik pengumpulan dengan secara trianggulasi/gabungan maka kepastian data akan lebih terjamin.
Untuk mengembangkan teori melalui data yang diperoleh di lapangan
Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
II.
Penelitian
Kuantitatif
A.
Pengertian
Penelitian
kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan
cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini diukur biasanya
dengan instrumen penelitian, sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat
dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik. Laporan akhir penelitian
ini pada umumnya memiliki struktur yang ketat dan konsisten, mulai dari
pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian,
dan pembahasan (Creswell, 2012).
Metode penelitian
kuantitatif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013).
Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang telah dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
B.
Karakteristik
Karakteristik
penelitian kuantitatif berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Aspek |
Karakteristik
Metode Kuantitatif |
Desain |
|
Tujuan |
|
Teknik
Pengumpulan data |
|
Instrumen
Penelitian |
|
Data |
|
Sampel/Sumber
Data |
|
Analisis |
|
Hubungan
dengan Responden |
|
Usulan
Desain |
|
Kapan
penelitian dianggap selesai ? |
Setelah
semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan |
Kepercayaan
terhadap hasil penelitian |
Pengujian
validitas dan reliabilitas isntrumen |
Penelitian kuantitatif
dapat digunakan / diterapkan dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut :
- Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
- Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode ini cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas maka dapat menggunakan sampel.
- Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain. Metode eksperimen paling cocok digunakan.
- Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
- Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena empiris dan dapat diukur.
- Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori atau produk tertentu.
III.
Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods)
A.
Pengertian
Alasan mengapa lahir mixed
method research adalah: bahwa kombinasi
antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan menghasilkan pemahaman yang
lebih baik terhadap masalah penelitian dibandingkan bila hanya menggunakan
salah satu pendekatan saja”. Mixed method research bertujuan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan kuantitatif maupun pendekatan
kualitatif.
Metode kombinasi atau biasa juga disebut dengan metode penelitian gabungan adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kombinasi adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk memahami permasalahan penelitian, atau dengan menggunakan metode kuatitatif dan kualitatif secara kombinasi akan dapat memperoleh pemahaman yang paling baik (bila dibandingkan dengan satu metode) (Cresswell, 2012).
B.
Penerapan Penelitian Kombinasi (Mixed methods)
Metode penelitian kombinasi sebagaimana dijelaskan sebelumnya yang merupakan penggabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Meskipun sulit menggabungkan keduanya dalam satu proses penelitian. Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan apabila ingin menerapkan metode kombinasi yaitu sebagai berikut:
- Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama tetapi tujuan yang berbeda. Kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis sedangkan kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.
- Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan kualitatif sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif.
- Metode penelitian tidak dapat digabungkan karena paradigmanya berbeda. Tetapi dalam penelitian kuantitatif dapat menggabungkan penggunaan teknik pengumpulan data (bukan metodenya), seperti penggunaan trianggulasi dalam penelitian kualitatif.
- Dapat menggunakan metode tesebut secara bersamaan, asal keduanya telah difahami degan jelas dan seseorang telah berpengalaman luas dalam melakukan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar