JAGA DIRI
DAN KELUARGA DARI COVID 19
MELALUI GERMAS DALAM
BAHASA AGAMA
(Langkah
Ke-10: Jangan Lupa Berdoa)
Oleh:
Alfiatu Solikah, S. Ag., M.Pd.I.
Setelah kita
berikhtiar untuk menjaga diri dan keluarga dari covid-19 mulai dari makan
dengan gizi yang seimbang; rajin olah raga dan istirahat yang cukup; jaga
kebersihan lingkungan; tidak merokok; cuci tangan pakai sabun; gunakan masker
bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam; minum air mineral
8 gelas per hari; makan makanan yang dimasak sempurna dan hindari makan daging
dari hewan yang berpotensi menularkan; bila demam dan sesak nafas, segera ke
fasilitas kesehatan dan yang terakhir adalah jangan lupa berdoa.
Orang yang tengah
dilanda penyakit biasanya tidak bisa banyak berbuat apa-apa maupun pergi ke
mana-mana. Bahkan banyak dokter atau orangtua yang menyarankan untuk banyak
beristirahat demi menjaga kesehatan. Dan jangan lupa memperbanyak doa meminta
kesembuhan kepada Allah SWT. Karena, setiap apa yang terjadi di muka bumi
adalah atas kehendak-Nya. Kita diserang penyakit merupakan keputusan Allah
Ta’ala dan penyakit diangkat dari tubuh kita juga menjadi hal yang bisa
dilakukan oleh-Nya.
Kita harus selalu
berpikir positif dan tetap percaya bahwa apa yang diberikan Allah SWT bila
bukan merupakan cobaan, maka adalah hal yang terbaik bagi kita. Tentu bila
sakit parah dalam jangka waktu yang lama akan merepotkan orang lain, serta kita
tidak bisa melakukan berbagai macam aktivitas seperti hari-hari biasa. Tidak
selamanya penyakit buruk, ada beberapa berkah atau hikmah dibalik sakit yang
kita derita. Beberapa diantaranya telah diriwayatkan oleh Imam Muslim.
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ
مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ
عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Artinya: “Tidak
ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang
semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus
kesalahannya.”
Dalam hadits di atas
dijelaskan bahwa penyakit merupakan sebuah cobaan yang menimpa manusia. Namun
setelah sakit, Allah akan meninggikan
orang-orang yang merenung dan berusaha memperbaiki diri.
Dalam riwayat lain
dijelaskan bahwa penyakit bisa menjadi salah satu hal yang membuat dosa seorang
manusia dihapus. Berikut adalah hadits penyakit merupakan penghapus dosa ooleh
Imam Bukhari dan Muslim.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ
يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ
كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Artinya: “Tidaklah
seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan
mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.”
Benar bahwa penyakit
adalah musibah yang dapat menggugurkan dosa, namun itu tidak serta merta
apabila dalam hati seseorang tidak ikhlas dan sabar menerima penyakit. Sifat
sabar tidak hanya diuji ketika orang sakit, namun juga saat telah sembuh.
Apakah dia memperbanyak membaca doa saat sakit atau justru makin menjauh dan
membenci Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Intinya kita harus sabar dan ikhlas
menerima setiap keputusan dari Allah SWT. Yakinlah dan terus berpikir positif
karena setiap penyakit pasti ada obatnya, sesuai hadits yang diriwayatkan oleh
Muslim berikut ini.
لِكُلِّ دَاءٍ
دَوَاءٌ فإذا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عز وجل
Artinya: “Setiap
penyakit ada obatnya, jika obat itu sesuai dengan penyakitnya, akan sembuh dengan
izin Allah Azza wajalla.”
Doa Ketika Sakit
Ini adalah doa yang
biasa dibaca Rasulullah saat sakit, untuk keluarga, diri sendiri, orang tua,
anak, istri, suami ataupun saudara dan teman.
اللَّهُمَّ رَبَّ
النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً
لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Artinya: “Tuhanku,
Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah
penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan
yang tidak menyisakan rasa nyeri.”
Adab Ketika Sakit
Dalam Islam
Berikut adalah
hal-hal sikap dan sifat yang perlu dijaga ketika sedang sakit menurut agama
Islam:
- Selalu berprasangka baik bahwa Allah SWT menurunkan penyakit untuk cobaan, bukan azab atau bencana.
- Yakin bahwa tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, selalu ada obat dan peluang bagi mereka yang terus berdoa menyebut nama Allah SWT.
- Ikhlas dan siap menerima apa saja keputusan dari Allah SWT, termasuk kemungkinan terburuknya.
- Merenung ketika sakit, mungkin ada perbuatan dosa yang pernah diperbuat atau janji yang belum ditebus.
- Selalu memposisikan diri diantara takut (khauf) dan harao (raja’).
- Sekalipun sakit bertambah parah, tetap tidak boleh mengharapkan kematian.
- Jika memiliki tanggungan, maka segeralah tunaikan dan lunasi.
- Orang-orang yang sakit sudah seharusnya cepat-cepat membuat wasiat (sumber: etika sakit dalam Islam).
Itulah beberapa
penjelasan mengenai doa ketika sakit memohon kesembuhan kepada Allah SWT,
semoga yang memperbanyak doa dapat segera diangkat penyakitnya dan dijauhkan
dari kambuh atau penyakit menular lainnya.
Demikian seluruh
prosedur ikhtiar menjaga diri dan keluarga dari covid-19 telah kami uraikan. Semoga
ada guna dan manfaatnya. Aamiin.
Kembali keawal, klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar