Jumat, 17 April 2020

JAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN (dalam Bahasa Agama)


JAGA DIRI DAN KELUARGA DARI COVID 19 
MELALUI GERMAS DALAM BAHASA AGAMA

(Langkah Ke-3: Jaga Kebersihan Lingkungan)

Oleh: Alfiatu Solikah, S. Ag., M.Pd.I.


Langkag ke-3 dari tahapan menjaga diri dan keluarga dari Covid 19 adalah mejaga kebersihan lingkungan. Pada pembahasan ini tetap dibahas dari kaca mata Dinas kesehatan dengan bahasa agama. Sumber tulisan berikut adalah Panduang Kebersihan Lingkungan (Dinas Kesehatan) serta al Qur'an.

Dalam pandangan Islam, manusia ialah makhluk terbaik diantara semua ciptaan Tuhan dan berani memegang tanggungjawab mengelola bumi, maka semua yang ada di bumi diserahkan untuk manusia. Oleh karena itu manusia diangkat menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai makhluk terbaik, manusia diberikan beberapa kelebihan diantara makhluk ciptaan-Nya, yaitu kemuliaan, diberikan fasilitas di daratan dan lautan, mendapat rizki dari yang baik-baik, dan kelebihan yang sempurna atas makhluk lainnya.

Lingkungan adalah Kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Cara Menjaga Lingkungan
  • Membuang Sampah Pada Tempatnya
Seharusnya kita tidak membuang sampah sembarangan. Contohnya di jalan, di sungai, di selokan, dsb. Jangan membuang limbah di sungai, jika kita membuang sampah di sungai hasilnya sungai menjadi kotor, bau, dan keruh.
  • Hindari Menebang Pohon di Hutan
Banyak sekali masyarakat menebang pohon di hutan, hasilnya hutan kita menjadi gundul. Apa bila hutan itu di tempati binatang-binatang, semakin banyak masyarakat menebang pohon semakin banyak juga tempat tinggal binatang-binatang yang rusak.
  • Pembersihan Selokan
Kita harus selalu membersihkan selokan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang mengakibat banjir nantinya. Jika kita membersihkan selokan, berarti kita bisa menghindari sarang nyamuk, kotor dan bau. Agar lingkungan kita bersih, sehat, dan tetap indah.
  • Pengelolaan Air Buangan
Setiap Hari kita Pasti selalu Memakai Air pada setiap kegiatan contohnya ialah mencuci baju dan piring, dalam hal tersebut kita harus pastikan aliran air bekas rumah tangga kita tidak tercampur sampah limbah rumah tangga yg tidak bisa urai, jika pengelolaan saluran air kita tidak bersih hal tersebut dapat menyebabkan banjir jika sampah menyumbat, tersebarnya air kotor ke jangakuan air bersih dikarenakan banyaknya sampah di saluran air. Dalam hal ini kita harus menjaga baik baik lingkungan kita menjadi lingkungan yang sehat termasuk dalam pengelolaan air buangan kita atau limbah rumah tangga, agar kita hidup sehat
  • Pembuangan Sampah Padat
Sampah padat terdiri dari dua jenis sampah yaitu sampah organik dan non organik. Sampah organik adalah sampai yang dapat di urai atau di daur ulang. Sampah non organik adalah sampah yang tidak bisa atau tidak mudah di urai. Dalam hal ini jagalah sampah non organic jangan sampai terbuang ke lingkungan air bersih karena sampah ini tidak bisa urai akan menyebabkan permanen Padas Sumber Air bersih kita.
  • Buanglah Sampah Pada tempatnya Agar lingkungan kita menjadi sehat
Mengendalikan vektor atau serangga pengganggu. Vektor adalah istilah untuk serangga yang menimbulkan penyakit seperti Nyamuk Yang berasal dari air kotor yang menggenang, Lalat dari sampah Yang Busuk,Ulat dari daging busuk.
  • Hindarkan Pencemaran Tanah Oleh Ekskreta Manusia
Pasti manusia akan makan dan minum, maka ada sisa olahan dalam tubuh yang harus dibuang yang disebut ekskreta.Ekskreta ini biasanya berupa feses dan urine. Ekskreta manusia harus diatur semudah mungkin pembuangannya tidak menimbulkan pencemaran baik pencemaran di dalam tanah, air maupun udara.
  • Ketersediaan Fasilitas MCK Yang Layak
Kebutuhan mandi, cuci dan buang air adalah suatu kewajiban bagi manusia. Dalam suatu lingkungan sehat, persiapan fasilitas yang layak untuk ketiga hal tersebut adalah hal yang tidak bisa dibiarkan Sekalipun tidak setiap rumah memiliki fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus atau MCK, adanya MCK umum bagi warga sudah cukup, bagusnya lagi jika masing - masing warga memiliki fasilitas MCK di rumahnya, tentu saja lebih sehat. Fasilitas MCK yang layak terdiri dari bangunan yang layak dan tertutup, ada air besrsih yang selalu berganti baik itu berupa kran atau berupa bak, serta pembuangan yang teratur.
  • Menghindari Pencemaran Udara
Lingkungan sehat dan bersih selalu ditandakan dengan udara bersih yang ada. Jika udara penuh dengan polusi, itu menandakan bahwa lingkungannya tidak sehat. Kondisi udara sangat sering menimbulkan berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan pernafasan seperti influenza, bronkitis, ispa, paru – paru dan lain-lain. Hindarkan juga lingkungan dari asap rokok karena ini sudah terkenal sebagai penyebab berbagai macam penyakit. Terlebih jika asap rokok terhirup oleh anak-anak dan balita yang bahkan tidak ikut merokok. Hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga udara bersih ialah menjaga supaya lingkungan kita tetap hijau oleh pepohonan dan tanaman. Biarkan mereka tumbuh subur dan tinggi. Jangan cuma ada pembangunan seluruh pepohonan dibabat hingga habis tanpa ada reboisasi.
  • Hindarkan Lingkungan dari Kebisingan
Bagaimanapun asri dan sejuknya lingkungan, kalau juga sering terdengar suara berisik bahkan membuat dengung telinga membuat lingkungan tidak lagi dikatakan lingkungan sehat. Warga menjadi tidak nyaman dan tidak bisa fokus menjalani aktifitas sehari – hari.

Manfaat dari lingkungan bersih:
1.      Mencegah terjadinya banjir
2.      Mencegah terjadinya tanah longsor
3.      Udara menjadi sejuk
4.      Sehat wal afiat
5.      Lingkungan bersih makin sering Kerja bakti
6.      Bebas dari penyakit

Syarat –Syarat Lingkungan yang Sehat
  1. Keadaan Air: tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut
  2. Keadaan Udara: didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidak  tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida)
  3. Keadaan Tanah: yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
Cara Menciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat di rumah
  • Lingkungan di Sekitar Rumah
Lingkungan sehat berawal dari diri sendiri dan di lingkungan sekitar. Kesehatan juga untuk diri sendiri, maka dari itu mari kita jaga kesehatan dan jaga lingkungan agar tetap bersih. Sediakanlah tempat samapah di setiap ruangan yang memungkinkan sampah berada, biasanya di dapur, di kamar mandi dan di halaman rumah.

Sebaiknya kita menyediakan 2 jenis tempat sampah,yakni sampah basah dan sampah kering, jika kedua sampah tersebut dicampurkan maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap, dan manfaat jika kita memisahkan sampah kering dan sampah basah ialah kita dapat mengolah sampah tersebut menjadi barang yang berguna kembali ( recycle ).Buanglah sampah yang telah terkumpul pada waktu tertentu atau disaat tempat sampah tersebut sudah hampir penuh. Jangan tunggu hingga tempat sampah tersebut penuh karena itu akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan mendatangkan kecoa / lalat.

Terapkan jugalah prinsip 3 R ( ReUse, ReCycle, ReDuce ) yang artinya Reuse = Menggunakan Kembali, ReCycle = Mendaur Ulang, dan ReDuce = Menggurangi. Sediakanlah tempat penampungan sampah organik dihalaman karena sampah organik akan bermanfaat nantinya untuk pupuk kompos.
  • Bersihkan Lantai Secara Rutin
Dimulai dengan menyapu hingga mengepel menggunakan caian penncuci lantai yang mengandung formula anti kuman. Lantai merupakan bagian rumah yang langsung terkena kulit, jika lantai kotor tentunya kuman yang ada akan menempel pada kulit dam menyebabkan penyakit. Jika lantai rumah bersih dan wangi tentunya akan menimbulkan kesan yang baik dan tentunya kesehatan yang baik pula. Selayaknya membersihkan rumah secara teratur karena dengan teratur keindahan dan kenyaman rumah akan semakin terjaga.
  • Hindari Gengangan Air
Hindarilah genangan air karena genangan air dapat menyebabkan berkembang biaknya nyamuk aedes aegepty / nyamuk demam berdarah. Hindari segera genangan air serta membakar sampah-sampah yang bertumpuk di halaman.
  • Buatlah Ventilasi dan Ruang Cahaya
Buatlah ventilasi udara yang memungkinkan udara segar selalu masuk ke dalam rumah dan berikanlah ruang untuk cahaya agar masuk menyinari ruangan. Hal ini akan membuat rumah tidak pengap, segar, dan tak tampak kusam. Sirkulasi udara yang baik akan mempengaruhi kualitas rumah. Udara yang kotor dirumah dapat dengan mudah berganti dengan udara yang bersih.
  • Lakukanlah Kerja Bakti
Lakukan Kerja Bakti agar dapat meningkat kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan sekitar lingkungan
  • Perbanyak Tumbuhan Hijau
Perbanyaklah tumbuhan hijau di pekarangan rumah yang akan membuat rumah terlihat asri dan segar. Udara kotor akan cepat berganti menjadi udara segar.

Prinsip – prinsip dalam mengelola lingkungan Hidup dalam Islam
Ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi saat manusia berinteraksi dengan lingkungan hidup. Prinsip-prinsip ini terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Berikut adalah prinsip-prinsip yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara langsung maupun perilaku terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap alam:

1.      Prinsip hormat terhadap alam, al Qur’an surat al-anbiya 107
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

Rahmatan lil alamin bukanlah sekedar motto Islam, tapi merupakan tujuan dari Islam itu sendiri. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka sudah sewajarnya apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan alam dan lingkungan sebagai manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut. Selain melarang membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan dan menghormati alam semesta yang mencakup jagat raya yang didalamya termasuk manusia, tumbuhan, hewan, makhluk hidup lainnya, serta makhluk tidak hidup.

2.      Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature)
Sesuai dengan firman Allah dalam surah al Baqarah: 30
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.

Kenyataan ini saja melahirkan sebuah prinsip moral bahwa manusia mempunyai tanggung jawab baik terhadap alam semesta seluruhnya dan integritasnya, maupun terhadap keberadaan dan kelestariannya Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta, bertanggung jawab pula untuk menjaganya.

3.      Prinsip Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
Terkait dengan kedua prinsip moral tersebut adalah prinsip solidaritas. Sama halnya dengan kedua prinsip itu, prinsip solidaritas muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian integral dari alam semesta. Lebih dari itu, dalam perspektif ekofeminisme, manusia mempunyai kedudukan sederajat dan setara dengan alam dan semua makhluk lain di alam ini. Kenyataan ini membangkitkan dalam diri manusia perasaan solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.

4.      Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature)
Sebagai sesama anggota komunitas ekologis yang setara, manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi. Kasih sayang dan kepedulian ini juga muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat. Sebagaimana dimuat dalam sebuah Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Shakhihain:

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak seorang pun muslim yang menanam tumbuhan atau bercocok tanam, kemudian buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, kecuali yang dimakan itu akan bernilai sedekah untuknya.”

Dalam hadis lain dijelaskan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jauhilah dua perbuatan yang mendatangkan laknat!” Sahabat-sahabat bertanya, ”Apakah dua perbuatan yang mendatangkan laknat itu?” Nabi menjawab, “Orang yang buang air besar di jalan umum atau di tempat berteduh manusia

5.      Prinsip tanggung jawab terhadap lingkungan
Islam adalah Diin yang Syaamil (Integral), Kaamil (Sempurna) dan Mutakaamil (Menyempurnakan semua sistem yang lain), karena ia adalah sistem hidup yang diturunkan oleh Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, hal ini didasarkan pada firman ALLAH SWT :

اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. 5 

Selanjutnya Langkah ke-4: Tidak Merokok (Klik disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Menghargai Setiap Tetes: Kajian Holistik tentang Penggunaan Air secara Bijaksana untuk Masa Depan Berkelanjutan."

Latar Belakang Penggunaan air yang berlebihan dalam kegiatan sehari-hari menjadi perhatian utama penulis, terutama dalam aktivitas seperti b...