JAGA DIRI
DAN KELUARGA DARI COVID 19
MELALUI GERMAS DALAM BAHASA AGAMA
MELALUI GERMAS DALAM BAHASA AGAMA
(Langkah
Ke-3: Jaga Kebersihan Lingkungan)
Oleh:
Alfiatu Solikah, S. Ag., M.Pd.I.
Langkag ke-3 dari tahapan menjaga diri dan keluarga dari Covid 19 adalah mejaga kebersihan lingkungan. Pada pembahasan ini tetap dibahas dari kaca mata Dinas kesehatan dengan bahasa agama. Sumber tulisan berikut adalah Panduang Kebersihan Lingkungan (Dinas Kesehatan) serta al Qur'an.
Dalam pandangan Islam, manusia ialah makhluk terbaik diantara semua ciptaan Tuhan dan berani memegang tanggungjawab mengelola bumi, maka semua yang ada di bumi diserahkan untuk manusia. Oleh karena itu manusia diangkat menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai makhluk terbaik, manusia diberikan beberapa kelebihan diantara makhluk ciptaan-Nya, yaitu kemuliaan, diberikan fasilitas di daratan dan lautan, mendapat rizki dari yang baik-baik, dan kelebihan yang sempurna atas makhluk lainnya.
Lingkungan adalah Kombinasi
antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air,
energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun
di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri
dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak
bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Cara Menjaga
Lingkungan
- Membuang Sampah Pada Tempatnya
Seharusnya kita
tidak membuang sampah sembarangan. Contohnya di jalan, di sungai, di selokan,
dsb. Jangan membuang limbah di sungai, jika kita membuang sampah di sungai
hasilnya sungai menjadi kotor, bau, dan keruh.
- Hindari Menebang Pohon di Hutan
Banyak sekali
masyarakat menebang pohon di hutan, hasilnya hutan kita menjadi gundul. Apa
bila hutan itu di tempati binatang-binatang, semakin banyak masyarakat menebang
pohon semakin banyak juga tempat tinggal binatang-binatang yang rusak.
- Pembersihan Selokan
Kita harus selalu
membersihkan selokan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang mengakibat
banjir nantinya. Jika kita membersihkan selokan, berarti kita bisa menghindari
sarang nyamuk, kotor dan bau. Agar lingkungan kita bersih, sehat, dan tetap
indah.
- Pengelolaan Air Buangan
Setiap Hari kita
Pasti selalu Memakai Air pada setiap kegiatan contohnya ialah mencuci baju dan
piring, dalam hal tersebut kita harus pastikan aliran air bekas rumah tangga
kita tidak tercampur sampah limbah rumah tangga yg tidak bisa urai, jika
pengelolaan saluran air kita tidak bersih hal tersebut dapat menyebabkan banjir
jika sampah menyumbat, tersebarnya air kotor ke jangakuan air bersih
dikarenakan banyaknya sampah di saluran air. Dalam hal ini kita harus menjaga
baik baik lingkungan kita menjadi lingkungan yang sehat termasuk dalam
pengelolaan air buangan kita atau limbah rumah tangga, agar kita hidup sehat
- Pembuangan Sampah Padat
Sampah padat terdiri
dari dua jenis sampah yaitu sampah organik dan non organik. Sampah organik
adalah sampai yang dapat di urai atau di daur ulang. Sampah non organik adalah
sampah yang tidak bisa atau tidak mudah di urai. Dalam hal ini jagalah sampah
non organic jangan sampai terbuang ke lingkungan air bersih karena sampah ini
tidak bisa urai akan menyebabkan permanen Padas Sumber Air bersih kita.
- Buanglah Sampah Pada tempatnya Agar lingkungan kita menjadi sehat
Mengendalikan vektor
atau serangga pengganggu. Vektor adalah istilah untuk serangga yang menimbulkan
penyakit seperti Nyamuk Yang berasal dari air kotor yang menggenang, Lalat dari
sampah Yang Busuk,Ulat dari daging busuk.
- Hindarkan Pencemaran Tanah Oleh Ekskreta Manusia
Pasti manusia akan
makan dan minum, maka ada sisa olahan dalam tubuh yang harus dibuang yang
disebut ekskreta.Ekskreta ini biasanya berupa feses dan urine. Ekskreta manusia
harus diatur semudah mungkin pembuangannya tidak menimbulkan pencemaran baik
pencemaran di dalam tanah, air maupun udara.
- Ketersediaan Fasilitas MCK Yang Layak
Kebutuhan mandi,
cuci dan buang air adalah suatu kewajiban bagi manusia. Dalam suatu lingkungan
sehat, persiapan fasilitas yang layak untuk ketiga hal tersebut adalah hal yang
tidak bisa dibiarkan Sekalipun tidak setiap rumah memiliki fasilitas Mandi,
Cuci, dan Kakus atau MCK, adanya MCK umum bagi warga sudah cukup, bagusnya lagi
jika masing - masing warga memiliki fasilitas MCK di rumahnya, tentu saja lebih
sehat. Fasilitas MCK yang layak terdiri dari bangunan yang layak dan tertutup,
ada air besrsih yang selalu berganti baik itu berupa kran atau berupa bak,
serta pembuangan yang teratur.
- Menghindari Pencemaran Udara
Lingkungan sehat dan
bersih selalu ditandakan dengan udara bersih yang ada. Jika udara penuh dengan
polusi, itu menandakan bahwa lingkungannya tidak sehat. Kondisi udara sangat
sering menimbulkan berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan pernafasan
seperti influenza, bronkitis, ispa, paru – paru dan lain-lain. Hindarkan juga
lingkungan dari asap rokok karena ini sudah terkenal sebagai penyebab berbagai
macam penyakit. Terlebih jika asap rokok terhirup oleh anak-anak dan balita
yang bahkan tidak ikut merokok. Hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga udara
bersih ialah menjaga supaya lingkungan kita tetap hijau oleh pepohonan dan
tanaman. Biarkan mereka tumbuh subur dan tinggi. Jangan cuma ada pembangunan
seluruh pepohonan dibabat hingga habis tanpa ada reboisasi.
- Hindarkan Lingkungan dari Kebisingan
Bagaimanapun asri
dan sejuknya lingkungan, kalau juga sering terdengar suara berisik bahkan
membuat dengung telinga membuat lingkungan tidak lagi dikatakan lingkungan
sehat. Warga menjadi tidak nyaman dan tidak bisa fokus menjalani aktifitas
sehari – hari.
Manfaat dari lingkungan
bersih:
1.
Mencegah terjadinya banjir
2.
Mencegah terjadinya tanah longsor
3.
Udara menjadi sejuk
4.
Sehat wal afiat
5.
Lingkungan bersih makin sering Kerja bakti
6.
Bebas dari penyakit
Syarat –Syarat
Lingkungan yang Sehat
- Keadaan Air: tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut
- Keadaan Udara: didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida)
- Keadaan Tanah: yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
- Lingkungan di Sekitar Rumah
Sebaiknya kita
menyediakan 2 jenis tempat sampah,yakni sampah basah dan sampah kering, jika
kedua sampah tersebut dicampurkan maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap,
dan manfaat jika kita memisahkan sampah kering dan sampah basah ialah kita
dapat mengolah sampah tersebut menjadi barang yang berguna kembali ( recycle
).Buanglah sampah yang telah terkumpul pada waktu tertentu atau disaat tempat
sampah tersebut sudah hampir penuh. Jangan tunggu hingga tempat sampah tersebut
penuh karena itu akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan mendatangkan kecoa /
lalat.
Terapkan jugalah
prinsip 3 R ( ReUse, ReCycle, ReDuce ) yang artinya Reuse = Menggunakan
Kembali, ReCycle = Mendaur Ulang, dan ReDuce = Menggurangi. Sediakanlah tempat
penampungan sampah organik dihalaman karena sampah organik akan bermanfaat
nantinya untuk pupuk kompos.
- Bersihkan Lantai Secara Rutin
- Hindari Gengangan Air
- Buatlah Ventilasi dan Ruang Cahaya
- Lakukanlah Kerja Bakti
- Perbanyak Tumbuhan Hijau
Prinsip – prinsip
dalam mengelola lingkungan Hidup dalam Islam
Ada beberapa
prinsip-prinsip yang harus dipenuhi saat manusia berinteraksi dengan lingkungan
hidup. Prinsip-prinsip ini terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Berikut
adalah prinsip-prinsip yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi perilaku
manusia dalam berhadapan dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara
langsung maupun perilaku terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu
terhadap alam:
1.
Prinsip hormat terhadap alam, al Qur’an surat al-anbiya 107
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Dan Kami tidak mengutus
engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
Rahmatan lil alamin bukanlah sekedar motto Islam, tapi
merupakan tujuan dari Islam itu sendiri. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka
sudah sewajarnya apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan alam dan
lingkungan sebagai manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut.
Selain melarang membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga mempunyai kewajiban
untuk menjaga lingkungan dan menghormati alam semesta yang mencakup jagat raya
yang didalamya termasuk manusia, tumbuhan, hewan, makhluk hidup lainnya, serta
makhluk tidak hidup.
2.
Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature)
Sesuai dengan firman Allah dalam surah al Baqarah: 30
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ
جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ
اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di
bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan
menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.
Kenyataan ini saja melahirkan sebuah prinsip moral
bahwa manusia mempunyai tanggung jawab baik terhadap alam semesta seluruhnya
dan integritasnya, maupun terhadap keberadaan dan kelestariannya Setiap bagian
dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuannya
masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentingan manusia atau
tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta, bertanggung
jawab pula untuk menjaganya.
3.
Prinsip Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
Terkait dengan kedua prinsip moral tersebut adalah
prinsip solidaritas. Sama halnya dengan kedua prinsip itu, prinsip solidaritas
muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian integral dari alam semesta.
Lebih dari itu, dalam perspektif ekofeminisme, manusia mempunyai kedudukan
sederajat dan setara dengan alam dan semua makhluk lain di alam ini. Kenyataan
ini membangkitkan dalam diri manusia perasaan solider, perasaan sepenanggungan
dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.
4.
Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature)
Sebagai sesama anggota komunitas ekologis yang setara,
manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan
seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi. Kasih sayang dan
kepedulian ini juga muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama anggota
komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi,
dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat. Sebagaimana dimuat dalam sebuah Hadis
shahih yang diriwayatkan oleh Shakhihain:
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak seorang pun muslim yang menanam tumbuhan atau
bercocok tanam, kemudian buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang
ternak, kecuali yang dimakan itu akan bernilai sedekah untuknya.”
Dalam hadis lain dijelaskan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jauhilah dua perbuatan yang
mendatangkan laknat!” Sahabat-sahabat bertanya, ”Apakah dua perbuatan yang
mendatangkan laknat itu?” Nabi menjawab, “Orang yang buang air besar di jalan
umum atau di tempat berteduh manusia
5.
Prinsip tanggung jawab terhadap lingkungan
Islam adalah Diin yang Syaamil (Integral), Kaamil
(Sempurna) dan Mutakaamil (Menyempurnakan semua sistem yang lain), karena ia
adalah sistem hidup yang diturunkan oleh Yang Maha Mengetahui dan Maha
Bijaksana, hal ini didasarkan pada firman ALLAH SWT :
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ
لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ
دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ
غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Pada
hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan
nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa
terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.
(QS. 5
Selanjutnya Langkah ke-4: Tidak Merokok (Klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar