Sabtu, 18 April 2020

TIDAK MEROKOK

JAGA DIRI DAN KELUARGA DARI COVID 19 
MELALUI GERMAS DALAM BAHASA AGAMA

(Langkah Ke-4: Tidak Merokok)

Oleh: Alfiatu Solikah, S. Ag., M.Pd.I.


Langkah keempat dari usaha untuk menjaga diri dan keluarga dari Covid 19 adalah tidak merokok. Berikut penulis uraikan tentang merokok, baik dalil naqli, aqli serta bahaya merokok bagi kesehatan. Semoga bermanfaat dan ada berkahnya, dengan uraian berikut menjadi jalan bagi Anda yang masih merokok, bisa sayonara dengan rokok. 

Berbagai spekulasi terkait merokok memang menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Beberapa mengatakan bahwa merokok termasuk diharamkan alias dilarang oleh agama, sebagian lagi mengatakan bahwa merokok tidak berkaitan dengan hukum agama. Dalam Islam tentunya hal ini menjadi pembahasan yang cukup serius. Apalagi setelah isu beredarnya fatwa terkait merokok yang diharamkan oleh sebuah lembaga tinggi agama Islam. Perdebatan mengenai hal tersebut semakin kencang dihembuskan.

Islam tidak melarang siapapun melakukan tindakan yang berkaitan dengan kebiasaan seseorang selama hal tersebut tidak merugikan pihak lain. Demikian halnya dengan merokok yang juga bergantung pada kepribadian setiap individu yang melakoninya.

Islam hanya mengajarkan umatnya untuk tidak melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri. Sudah bukan rahasia lagi bahwa merokok sejatinya merupakan kebiasaan yang dapat merusak kesehatan. Bahkan dalam setiap bungkusnya sudah tertulis “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Maka menanggapi hal tersebut, rokok dinilai merupakan tindakan atau kebiasaan yang tidak baik dilakukan bagi umat muslim.

Secara umum merokok menurut para ulama dinilai sebagai tindakan yang memiliki dua macam hukum yaitu haram dan makruh. Namun, dalam penerapannya melekatkan hukum makruh pada kebiasaan merokok lebih disetujui oleh kalangan masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan sosial serta menimbulkan keributan tertentu.

Dalil dan Hadist Tentang Larangan
Dalil dan Hadist yang berbicara mengenai larangan merokok sejatinya memang tidak dituliskan secara jelas. Namun, sebagai umat muslim yang patuh terhadap larangan Allah SWT, tentunya kita wajib mengetahui dan menjalankan segala perintah serta menjauhi larangan yang sudah tertera dalam ayat Al Qur’an. Beberapa dalil yang dapat digunakan sebagai larangan untuk merokok diantaranya adalah sebagai berikut:

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. al-A’raaf: 157)

Dari ayat tersebut telah menjelaskan bahwa Allah SWT telah menghalalkan segal yang baik bagi umat manusia dan mengharamkan yang buruk bagi manusia. Secara ilmu pengetahuan, kesehatan, rokok merupakan barang yang berpotensi untuk membuat kondisi pemakainya justru menurun. Hal ini dapat diartikan bahwa merokok adalah kebiasaan yang tidak baik serta dilarang oleh Allah SWT.

Keburukan mengonsumsi rokok juga telah dengan jelas disebutkan pada kemasan roko tersebut. Sebagai peringatan, justru kalimat yang hampir disetujui semua kalangan itu tidak sekalipun diindahkan. Hal ini bdapat dibuktikan dalam kebiasaan perokok secara umum seperti; bahwa setiap perokok justru tidak menginginkan keturunannya untuk melakukan hal yang sama, larangan merokok telah dilakukan hampir di semua area publik, sehingga secara jelas sebenarnya larangan merokok tersebut sudah tepat dan wajib direalisasikan. Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah 195)

Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah tersebut menjelaskan kepada kita sebagai umat muslim untuk tidak menggunakan apapun untuk menghancurkan diri kita sendiri. Sebagaimana firman Allah tersebut, kita mengetahui bahwa rokok sebenarnya dapat membunuh manusia secara perlahan.

Hal tersebut sangat dilarang oleh Allah yaitu membinasakan diri sendiri. Kematian yang disebabkan oleh bahaya merokok sudah terjadi hampir di seluruh dunia. Beberapa penyakit seperti jantung, paru-paru, kanker tenggorokan dan sebagainya termasuk jenis penyakit yang mayoritas disebabkan oleh konsumsi rokok tidak terkendali. Jadi, wajar saja apabila rokok dianggap sebagai racun yang perlahan dapat membunuh nyawa seseorang.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir” (QS. Al-Baqoroh: 219).

Al Qur’an Surat al-Baqarah 219 menjelaskan bahwa Allah SWT melarang manusia untuk melakukan sesuatu yang tiada bermanfaat, atau yang bahayanya jauh melebihi arak serta judi. Arak dan judi adalah dosa besar yang tiada manfaatnya, justru menimbulkan banyak kerugian bagi pelakunya. Hal ini disamakan dengan merokok yang memang tidak menjadikan manfaat apapun bagi pemakainya.

Pembelaan mengenai merokok dilakukan oleh mereka yang sudah menganggap rokok sebagai candu. Pernyataan ini jelas bertentangan karena sesungguhnya sedikitpun dari segi kesehatan, perekonomian, atau budaya dan sebagainya yang diklaim sebagai pembelaan atas rokok tidak satupun yang membenarkan perilaku tersebut adalah hal yang baik. Sebagaimana Hadist Rasulullah SAW diriwayatkan berbunyi:

حفظه الله عَنْ  أَبِـيْ  سَعِيْدٍ سَعْدِ بْنِ مَالِكِ بْنِ سِنَانٍ الْـخُدْرِيِّ  رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

Dari Abû Sa’îd Sa’d bin Mâlik bin Sinân al-Khudri Radhyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain (HR. Baihaqi dan al-Hakim dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Perokok tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, melainkan juga orang disekitar mereka. Bahkan sebuah riset menyetakan bahaya perokok pasif atau mereka yang berada disekitar perokok lebih besar terinfeksi kanker dibandingkan perokok yang sesungguhnya. Betapa dirugikannya orang yang disekeliling perokok saat menghisap asap yang berpotensi membunuh diri mereka secara perlahan. Firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab berbunyi sebagai berikut:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
 Dan sesungguhnya orang-orang yang mengganggu/menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dengan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58)

Sebagai umat muslim, Islam mengajarkan kita untuk menghargai sesama manusia sebagai saudara yang jelas tidak menginginkan saudaranya mendapatkan musibah. Allah SWT melarang umatNya untuk menyakiti saudaranya sendiri. Demikian halnya dengan merokok. Perokok sudah jelas membahayakan saudaranya yang lain dalam hal kesehatan. Perokok pasif lebih berpotensi mengidap kanker dibanding perokok sendiri. Oleh sebab itu, kebiasaan merokok dianggap sebagai perbuatan yang menyakiti sesama manusia.

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًاوَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”(AS. Al-Isro’: 26-27).

Pernahkah berpikir bahwa setiap harta yang kita kumpulkan adalah hasil dari kerja keras dan keringat? Harta tersebut didapatkan dengan cara yang tidak mudah. Secara logika, menghamburkan uang yang didapatkan dengan susah payah untuk membeli sebatang rokok adalah tindakan yang sia-sia. Menyia-nyiakan rezeki, sia-sia terhadap waktu, dan tidak menghargai kesehatan yang sudah diberikan kepada kita adalah hal yang tidak disukai Allah SWT.

Sesungguhnya merokok atau tidak adalah sebuah pilihan. Namun, pilihan tersebut bukanlah pilihan yang berat karena sudah dengan jelas diungkapkan bahwa merokok adalah prilaku yang sia-sia dari segi apapun. Oleh karena itu, alangkah baiknya menggunakan sisa waktu, sisa rezeki dan badan jasmani kita dengan tindakan yang baik serta bermanfaat bagi masa depan. Bahaya merokok dapat membahayakan hampir setiap organ tubuh, menyebabkan banyak penyakit, dan mengurangi kesehatan perokok aktif secara umum. Begitu pun pada perokok pasif, seorang yang terpapar asap rokok dari seorang perokok aktif, yang sama berbahayanya bagi kesehatan.

Bahaya Merokok bagi Kesehatan Tubuh
Beberapa penyakit yang mungkin dialami adalah penyakit kanker paru-paru, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit berbahaya lainnya. Selengkapnya simak bahaya rokok di bawah ini.
  1. Fertilitas (kesuburan): Bahaya merokok terhadap reproduksi dan kesuburan cukup fatal, karena kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko impotensi (disfungsi efeksi), kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan kanker testis.
  2. Bau mulut dan kerusakan gigi: Bahaya merokok dapat menyebabkan bau mulut dan gigi bernoda. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan indera perasa. Bahaya rokok paling serius adalah meningkatkan risiko mengembangkan kanker pada lidah, tenggorokan, dan bibir.
  3. Penuaan dini: Bahaya rokok dapat mengurangi jumlah oksigen ke kulit sehingga dapat mempercepat penuaan dan kulit tampak kusam dan berwarna abu-abu. Merokok di usia muda antara 10-20 tahun dapat menyebabkan kerutan di wajah, terutama di sekitar mata (kantung mata) dan mulut, tiga kali lebih mungkin.
  4. Tulang rapuh: Bahaya rokok bagi kesehatan berkutnya dapat menyebabkan tulang cepat lemah dan rapuh. Terutama wanita perokok, 5-10% lebih mungkin untuk menderita osteoporosis dibandingkan non-perokok.
  5. Penyakit pencernaan: Bahaya rokok bagi kesehatan lainnya dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker perut, rsiko kanker ginjal, pankreas, dan kandung kemih.
  6. Penyait paru obstruktif kronik (PPOK): Bahaya merokok bagi kesehatan dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK adalah penyakit progresif yang membuat seseorang sulit untuk bernapas. Banyak perokok tidak tahu bahwa mereka telah terkena penyakit ini hingga sudah terlambat. Tidak ada obat untuk penyakit ini dan belum ada cara untuk menyembuhkannya.
  7. Serangan jantung: Karbon monoksida dari rokok mengambil oksigen dalam darah dan menyebabkan risiko mengembangkan kolesterol mengendap di dinding arteri. Efek ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
  8. Rheumatoid arthritis: Radang sendi atau rheumatoid arhtritis adalah penyakit radang kronis dan lebih sering terjadi pada wanita yang memengaruhi persendian di tangan dan kaki. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan dan pada akhirnya menyebabkan tulang keropos  dan kelainan bentuk sendi.
  9. Diabetes tipe 2: Bahaya merokok bagi kesehatan ini juga tak kalah berbahaya, karena menyebabkan diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko komplikasi penyakit, termasuk menghambat aliran darah ke kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan amputasi kaki.
  10. Kanker: Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada pria dan wanita, karena sangat sulit untuk diobati. Bahaya merokok bagi kesehatan menyebabkan berbagai kanker, karena asap rokok mengandung ribuan bahan kimia di dalamnya. Berikut ini faktor risiko dari dampak rokok bagi kesehatan yang menyebabkan berbagai jenis kanker, antara lain: Kanker mulut; laring (kotak suara), faring (tenggorokan), dan Kerongkongan (tabung menelan); Kanker ginjal; Kanker serviks; Kanker hati; Kandung kemih; Kanker pancreas; Kanker usus besar; Leukemia myeloid.
Bagaimana Cara Menghindari Bahaya Merokok ?
Berikut yang mungkin bisa Anda terapkan untuk menghindari dampak rokok bagi kesehatan:
  1. Analisis kebiasaan: Lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah dilakukan selama ini, misalnya: kapan Anda secara otomatis ingin merokok: hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan merokok di kemudian waktu.
  2. Susun daftar alasan: Lakukan segala hal yang membuat Anda tidak kembali merokok, selalu ingat alasan-alasan yang mendasari Anda untuk tidak merokok, jika perlu susun daftar alasan itu, seperti; menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan, kehidupan sosial yang lebih baik, menabung, ingat kesehatan dan kepentingan keluarga, dan makan lebih enak.
  3. Langsung berhenti: Pilihlah satu hari di mana Anda akan berhenti merokok, dan pada hari itu, langsung berhenti total tanpa melakukan kebiasaan merokok. Beritahukan rencana Anda kepada orang-orang terdekat agar mereka bisa membantu. Waspada pada hari-hari awal, karena akan terasa sangat berat, cobalah mengalihkan perhatian dengan mengonsumsi permen atau permen karet tanpa gula sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok.
  4. Nikmati hidup: Uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok dapat dipakai untuk membeli hadiah bagi diri sendiri, ditabung atau untuk keperluan lainnya yang bermanfaat.
  5. Konsumsi rendah kalori: Pengaruh rokok terhadap kesehatan memang merugikan, jadi terapkanlah pola makan yang sehat. Selama beberapa minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu), makanlah makanan yang mengandung kalori rendah. Disarankan untuk minum air yang banyak.


Sumber:
·         Soetjiningsih, (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.
·         Tim KPAI (2013, 06 Juni). Menyelamatkan Anak Dari Bahaya Rokok. Dikutip 15 April 2019.
·         WHO. 2015. The Millenium Development Gols for Health. Jakarta : World Health Organitation.
·         Widada RH dan Icuk P. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Balai Pustaka.
·         Jaffe D, Chavasse L. 1999. Comparing The Co Content Of Cigarette Smoke and auto Exhaust Using   Gas Chromatography. J. Chollege Sci. Teaching.
·         


selanjutnya, langkah ke-5: Cuci Tangan Pakai Sabun (Klik disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Menghargai Setiap Tetes: Kajian Holistik tentang Penggunaan Air secara Bijaksana untuk Masa Depan Berkelanjutan."

Latar Belakang Penggunaan air yang berlebihan dalam kegiatan sehari-hari menjadi perhatian utama penulis, terutama dalam aktivitas seperti b...