Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap
dakwah Islam, termasuk dalam hal penyampaian dakwah. Dunia maya kini menjadi
ruang publik alternatif yang memungkinkan pesan-pesan keagamaan disampaikan
secara luas, cepat, dan lintas batas geografis. Namun, transformasi digital ini
membawa serta tantangan etis yang kompleks. Etika berdakwah di dunia maya
mencakup sejumlah pertimbangan kritis, mulai dari integritas personal da’i,
cara penyajian konten, hingga dampak potensial terhadap audiens yang sangat
beragam. Para pengdakwah dituntut untuk tidak hanya mahir dalam memanfaatkan
media digital, tetapi juga memiliki kepekaan etika yang tinggi terhadap nilai-nilai
Islam, konteks sosial, dan dinamika komunikasi digital.
Pertama, aspek integritas merupakan fondasi utama dalam dakwah digital.
Para pengdakwah harus menjunjung tinggi kejujuran, keterbukaan, dan tanggung
jawab moral dalam menyampaikan pesan-pesan agama. Integritas ini menjadi
penting untuk membangun kepercayaan publik di tengah derasnya informasi yang
beredar di dunia maya. Menurut Ridho dan Sabil (2023), diperlukan pedoman etika
yang jelas agar para pengdakwah tidak terjebak dalam penyebaran informasi
keliru atau menyesatkan, terutama dalam isu-isu sensitif seperti politik,
ekonomi, dan konflik sosial.
Kedua, komunikasi digital memiliki karakteristik yang berbeda dari
komunikasi langsung. Salah satu tantangan utamanya adalah absennya isyarat
non-verbal, yang sering kali menyebabkan miskomunikasi atau kesalahpahaman.
Farjami (2012) menekankan bahwa pesan keagamaan yang disampaikan secara daring
sangat rentan terhadap pemenggalan konteks dan distorsi makna. Oleh karena itu,
para pengdakwah perlu menyampaikan pesan dengan struktur bahasa yang jelas,
empatik, dan tidak multitafsir. Kittross dan Gordon (n.d.) juga menegaskan
pentingnya kepekaan terhadap konteks digital dan kemungkinan pesan dipotong
atau dimanipulasi oleh pihak lain.
Ketiga, produksi konten dakwah di media digital harus mengedepankan
prinsip tanggung jawab. Konten yang menarik memang penting untuk menjangkau
khalayak luas, namun hal tersebut tidak boleh mengorbankan nilai-nilai
keislaman yang luhur. Penggunaan gaya sensasional, provokatif, atau retorika
yang memecah belah harus dihindari (Safi’i, 2023; Ridho & Sabil, 2023).
Selain itu, keberagaman latar belakang audiens dunia maya mengharuskan para
pengdakwah untuk menyampaikan pesan secara inklusif, penuh penghormatan, dan
bebas dari narasi diskriminatif. Dakwah yang etis adalah dakwah yang mampu
membangun dialog, memperkuat persatuan, dan menebarkan nilai-nilai rahmatan lil
‘alamin.
Sebagai penutup, dunia maya memang membuka peluang besar bagi
pengembangan dakwah Islam, namun sekaligus menuntut peningkatan kualitas etika
dalam penyampaiannya. Dakwah digital yang etis bukan hanya soal isi pesan,
tetapi juga menyangkut cara penyampaiannya, niat di baliknya, serta dampaknya
bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, diperlukan kerangka etika yang kokoh dan
berlandaskan nilai-nilai Islam dalam praktik berdakwah di dunia maya agar
dakwah dapat berfungsi sebagai pencerah, bukan pemecah.
Barakallahu fiik
BalasHapusAamiin yaa robbal alamiin
HapusDi era yang serba mudah ini tentu perlu pintar memilih konten karna yang kurang bahkan tidak bermanfaat jauh lbih banyak dri pada konten yang bermanfaat
BalasHapusIya
HapusAlhamdulillah, terima kasih banyak Bu
BalasHapusJazaakillah ahsanal jazaa'
sama-sama... aamiin yaa mujiibassaailiin
HapusMa sya Allah syukron katsiron atas ilmunya bu🙏
BalasHapusiya, sama-sama
HapusAlhamdulillah, terimakasih banyak atas ilmunya bu
BalasHapussama-sama
HapusJazaakumullahu Khairan Bu
BalasHapusAamiin yaa robbal alamiin
HapusAlhamdulillah... Trimakasih banyak bu...
BalasHapusIya-sama-sama
HapusTerima kasih ustadzah
BalasHapusiya, sama-sama
HapusAlhamdulillah. Jazaakillah khoiron, Ustadzah.
BalasHapusIya, sami2
HapusBarakallahu fiik,,jazakillahu khayran sudah berbagi ilmunya bu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBarakallahufik wa jazakillah khairan bu atas ilmu yang telah dituliskan dan dishare disini, sangat bermanfaat untuk kami semua
BalasHapusIlmu yang sangat bermanfaat bu, semoga bisa mengamalkannya, jazakillah khoiron
BalasHapusJazaakumullahu khoir
BalasHapus🙏🏻🙏🏻
BalasHapusalhamdulillah terimakasih bu
BalasHapusAris tri hidayat hadir trus bu
BalasHapusTerimakasih banyak Bu
BalasHapuspemuda yang biasanya lebih kreatif disosmed sepatutnya juga membantu memperbanyak edukasi bijak maupun dakwah islami di era modern ini ...mengingat maraknya pengguna gadget yang tak terkontrol waktunya maupun isinya .
BalasHapusterimakasih bu alfi atas ilmu dan jerih pyahnya panjenengan semua semoga berkah selalu bu alfi .
BalasHapusAlhamdulillah Barakallah fiikum, jazakillah khairan Bu atas ilmu yang diberikan kepada kami..
BalasHapusSyukron bu
BalasHapusMeski di Dunia Maya, Etika Berdakwah tetap di perlukan, karena isi konten dan cara penyampaian bisa memengaruhi atau berdampak terhadap masyarakat luas.
BalasHapusBarokallohu fiik wa jazaakillah Khoir atas ilmunya Bu Alfi
Hadir bu
BalasHapusJazakillah Khoiron katsiron Bu...
BalasHapusJazakillah khoir bu
BalasHapusSemoga Bisa bermanfaat ilmunya ...
BalasHapusBarakallhufik
BalasHapus🙏
BalasHapusjazakillah khoir ibu
BalasHapus