Pengertian adzan secara bahasa adzan bermakna al i’lam yang
berarti pengumuman atau pemberitahuan, adzan merupakan pemberitahuan bahwa
waktu sholat telah tiba dengan menggunakan lafal-lafal tertentu dan cara
tertentu, sebagaimana firman Allah swt
وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ
الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُه
“Dan
pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji akbar
bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin…..” (QS. At
Taubah: 3)
وإذا سمعت المؤذن فقل مثل ما يقول إلا في الحيعلتين فقل:
"لا حول ولا قوة إلا بالله" وفي التثويب صدقت وبررت، فإذا فرغت من جوابه
فصل على النبي صلى الله عليه وسلم
Artinya: “Dan apabila Anda mendengar suara adzan, maka
ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali ketika ia mengucapkan: حَیَّ
عَلَی الصَّلاةِ
dan .حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ Sebagai jawabannya, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ. (Tiada daya dan upaya kecuali
dengan Allah).
Demikian pula ketika
mendengar seruannya: اَلصَّلاَةُ
خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ (Shalat lebih baik dari pada tidur)
pada adzan Shubuh, ucapkanlah: صَدَقْتَ
وَبَرَرْتَ (Engkau
benar dan engkau telah berbuat kebajikan).
Berikut adab dan amalan yang harus dilakukan umat muslim saat
mendengarkan adzan, antara lain:
Mengikuti Bacaan Mu’adzin
Ada adab yang perlu diperhatikan muslim saat mendengar azan
berkumandang sekaligus larangan saat azan tersebut. Salah satunya adalah
menjawab azan tersebut dengan bacaan yang dilafalkan oleh muazin atau orang
yang mengumandangkan azan sesuai dengan hadits berikut,
إِذا سمِعْتُمُ النِّداءَ، فَقُولُوا كَما يقُولُ المُؤذِّنُ
Artinya:
"Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang
diucapkan muadzin," (HR Bukhari dan Muslim).
Segera melakukan sholat
Adzan sendiri adalah panggilan Allah kepada umat muslim untuk
melaksanakan sholat. Maka sebaiknya ketika adzan berkumandang, kita bersiap
menunaikan sholat.
فَخَلَفَ مِنۡۢ بَعۡدِهِمۡ خَلۡفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا
الشَّهَوٰتِ ۖ فَسَوۡفَ يَلۡقَوۡنَ غَيًّا
Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, (Q.S. Maryam 19:59)
Tidak berjual beli saat azan
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا نُوۡدِىَ لِلصَّلٰوةِ مِنۡ
يَّوۡمِ الۡجُمُعَةِ فَاسۡعَوۡا اِلٰى ذِكۡرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الۡبَيۡعَ ؕ ذٰ لِكُمۡ
خَيۡرٌ لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk
melaksanakan shalat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui. (QS.
Al-Jumu'ah Ayat 9)
Berdo'a Setelah Adzan
Rasulullah saw
bersabda:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ
آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي
وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد
Artinya: "Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan
ini, yang sempurna dan memiliki salat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad
wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah
ia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan."
Berdo'a diantara Adzan dan Iqomah
Di antara waktu adzan dan iqomah disebut sebagai salah satu
waktu paling mustajab untuk muslim memanjatkan doa.
إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
Artinya: "Sesungguhnya do'a yang tidak tertolak
adalah do'a antara adzan dan iqomah, maka berdo'alah (kala itu)." (HR
Ahmad).
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ
صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا
عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ
لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا
هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Artinya: "Jika kalian mendengar muadzin, maka
ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah
untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan
bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian
mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang
hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya.
Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan
syafa'atku." (HR Muslim).
Nabi saw mengabarkan ketidaksukaan setan dengan suara adzan.
Sampai-sampai setan berusaha agar tidak mendengarnya dengan cara yang cukup
hina menurut pandangan manusia yaitu dengan mengeluarkan kentut dan suaranya. Rosulullah
saw bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﻧُﻮﺩِﻯَ ﺑِﺎﻷَﺫَﺍﻥِ ﺃَﺩْﺑَﺮَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ
ﻟَﻪُ ﺿُﺮَﺍﻁٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻻَ ﻳَﺴْﻤَﻊَ ﺍﻷَﺫَﺍﻥَ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗُﻀِﻰَ ﺍﻷَﺫَﺍﻥُ ﺃَﻗْﺒَﻞَ ﻓَﺈِﺫَﺍ
ﺛُﻮِّﺏَ ﺑِﻬَﺎ ﺃَﺩْﺑَﺮَ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗُﻀِﻰَ ﺍﻟﺘَّﺜْﻮِﻳﺐُ ﺃَﻗْﺒَﻞَ ﻳَﺨْﻄُﺮُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀِ
“Apabila azan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil
kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut. Apabila azan selesai
dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqamah, setan pun
berpaling lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia
akan melintas di antara seseorang dan nafsunya” (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no.
389).
Hadits ini menjelaskan dalil keutamaan azan dan setan lari
dari adzan sampai-sampai setan mengeluarkan kentut agar tidak mendengar adzan.
Sama saja halnya ketika adzan dan iqamah (setan juga lari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar