Tulisan
ini berangkat dari keprihatinan penulis melihat masih banyaknya dapur yang
pemiliknya belum sadar kebersihan. Padahal sering mengucap: “Kebersihan
adalah bagian dari Iman” bahkan kadang juga tertulis di dinding. Yang
berarti mereka mengetahui merawat kebersihan adalah perintah agama. Mereka
rata-rata taat ibadah, pernampilan menarik tapi ternyata perilaku hidup bersih
belum dimiliki. Padahal agama mengajarkan untuk berperilaku bersih. Karena Islam dibangun atas kebersihan,
Aisyah ra menyebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
بُنِيَ الديْنُ عَلَى النظَافَة
Artinya: "Agama itu dibangun
berasaskan kebersihan." (HR Muslim).
Maka untuk menguatkan agama kita, perilaku
hidup bersih juga harus kita miliki. Allah Sang Maha Suci, Maha Mulia, serta
Indah memerintahkan untuk membersihkan segala sesuatu. Sebagaimana dalam hadits
berikut:
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ, نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ,
كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ, جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ, فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ
Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai
hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia
yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu
bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).
Untuk
itu, marilah kita menjaga kebersihan, terutama dapur. Meskipun dapur kita belum
seindah milik konten kreator di medsos, setidaknya dapur kita bersih. Dapur menjadi area paling sibuk di rumah
karena ada beragam kegiatan yang dilakukan, seperti meracik, memasak,
mempersiapkan, menyimpan, bahkan terkadang menghidangkan makanan untuk
keluarga. Makanan adalah segala sesuatu yang bakal masuk ke dalam mulut dan menjadi
sumber energi. Maka makanan haruslah bersih, sehat dan halal. Melihat beraneka
ragamnya fungsi dapur, maka menjadikan dapur bersih adalah harus. Apalagi
sebagai umat Islam menjadikan dapur bersih adalah kewajiban. Menciptakan dapur
sehat dengan menjaga kebersihannya harus dilakukan, agar makanan selalu
higienis dan kesehatan keluarga tetap terjaga (Atmoko,
2017).
Begitu
banyaknya fungsi dapur, maka dapur merupakan ruang yang rentan bakteri, virus,
hama, serta kuman yang membawa dampak terhadap kesehatan. Oleh karena itu, kita
harus menjaga kebersihannya agar tercipta dapur sehat bebas kuman. Memang yang
namanya bakteri, virus dan kuman berbahaya tidak terlihat di dapur. Maka, untuk
memastikan dapur kita sehat dan aman dari bakteri dan virus berbahaya, marilah
kita jaga kebersihan dapur. Antara lain dapat kita ikuti beberapa tips di bawah
ini:
Kebersihan tempat cuci piring, wastafel dan countertop dapur (meja dapur)
Tempat yang digunakan untuk membersihkan dan mencuci harus bersih. Bebas dari jamur, bekas minyak, bekas makanan, bekas cipratan apapun yang menempel di tempat cuci. Sehingga tempat ini harus selalu dibersihkan.
- Untuk merawat kebersihan wastafel dapur tempat cuci piring dan countertop, bisa kita gunakan air hangat, sabun, atau larutan desinfektan setiap hari atau tiap selesai digunakan.
- Jika menggunakan desinfektan kita harus bersarung tangan dan membuka jendela.
- Untuk mencuci piring dan peralatan makan lainnya di tempat cuci piring sebisa mungkin sisa-sisa makanan sudah dibersihkan terlebih dahulu. Sehingga tidak ada kotoran yang terjatuh di wastafel/tempat cuci piring.
- Mencuci piring dan peralatan masak lainnya harus dengan air mengalir (bukan dicelup). Hal ini dilakukan agar kotoran yang menempel benar-benar lepas dari peralatan; dan air bekas celupan sudah mengandung bakteri, virus, maupun kuman maka air ini sudah tidak dapat digunakan untuk membersihkan dan tidak mensucikan.
- Jika ada sisa makanan dan bahan
makanan yang tertinggal di tempat cuci, harus segera dibersihkan (Milenia,
2021).
Kebersihan Alat: spons, kawat serabut dan sikat pembersih
Setelah tempat yang kita gunakan untuk melakukan bersih-bersih, selanjutnya alat yang dipakai untuk membersihkan juga harus bersih.
- Spons, kawat serabut dan sikat yang digunakan untuk membersihkan peralatan dapur juga dapat menjadi tempat pertumbuhan jamur, kuman, dan berbagai patogen pembawa penyakit. Karena itu, bersihkan dan keringkan alat-alat tersebut setiap kali selesai digunakan.
- Spon, kawat serabut dan sikat pembersih yang digunakan untuk mencuci piring dan peralatan memasak lainnya harus sesering mungkin dibersihkan. Sehingga peralatan ini bebas bakteri, seperti bakteri E-Coli, Salmonella ataupun yang lainnya
- Kita bisa merendam spon, kawat serabut dan sikat pembersih dengan pemutih selama 1 menit kemudian bilas dengan air panas
- Peralatan pembersih harus dicuci setiap hari (setelah selesai digunakan) dengan pembersih desinfektan
- Spons, kawat serabut dan sikat pembersih bukan untuk membersihkan daging maupun bahan olahan yang lain
- Sering mengganti spons pencuci atau minimal 2 pekan sekali (Milenia, 2021).
Kebersihan lantai dapur
Kita harus rajin membersihkan lantai dapur
- Untuk membersihkan lantai dapur bisa menggunakan pembersih khusus lantai dan desinfektan, bisa juga kita gunakan: cuka putih, baking soda, sabun pencuci piring serta air
- Upayakan lantai dapur tetap kering dan bersih
- Mencuci alat pel dan sapu setelah digunakan
- Keringkan alat pel dan sapu (Claudia, 2021)
Kebersihan tempat
sampah
- Tempat sampah harus sering dicuci.
- Upayakan tempat sampah dilapisi kantong plastik agar tempat sampah awet bersih.
- Jika tempat sampah sudah mulai ada noda harus segera dicuci.
- Kita bisa menggunakan desinfektan untuk membersihkan tempat sampah.
- Membuang sampah harus setiap hari dilakukan.
- Upayakan sebelum tidur, kondisi dapur bersih dan bebas dari sampah (Kusumaningtiar, 2016).
Kebersihan
peralatan masak
- Segera mencuci peralatan setelah digunakan, hal ini untuk menekan penyebaran bakteri.
- Hindari merendam panci meski merendam panci sebelum dicuci dapat memudahkan pembersihkan, membiarkan merendam panci terlalu lama dapat membuat dapur terlihat tidak nyaman.
- Menggunakan air sabun panas untuk mencuci alat masak setiap selesai menyiapkan makanan dan sebelum menyiapkan makanan berikutnya.
- Tidak membiarkan perabotan dapur yang kotor menumpuk lama karena dapat mengundang serangga dan memicu pertumbuhan bakteri (Pranatha, 2020).
Kebersihkan
semua permukaan yang banyak disentuh
Semua
permukaan yang sering disentuh harus sering dibersihkan dengan cairan pembersih,
contohnya:
- Gagang pintu,
- Saklar,
- Kran,
- Gagang gayung,
- Gagang pisau
- Gagang kulkas,
- Kompor gas,
- Lap dapur,
- Handuk pengering tangan (Kementerian Kesehatan, 2020; Juminten, 2022)
Kebersihan telenan
- Telenan dapat menjadi tempat bertemunya para bakteri, virus ataupun kuman. Sehingga untuk menghindari kontaminasi dan bakteri yang membahayakan, maka telenan harus dibedakan.
- Setelah selesai digunakan, telenan harus segera dicuci bersih dengan air mengalir, cairan pembersih, dan air hangat jika diperlukan.
- Spon pembersih telenan daging dengan telenan sayur harus dibedakan (Perikanan, 2020).
Kebersihan pisau
- Mencuci pisau dapur setelah dipakai dan sebelum dipakai
- Bedakan pisau untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi silang antara daging mentah, sayuran, makanan matang, buah, salad dan sebagainya.
- Menggunakan pisau dapur yang sama untuk beragam jenis bahan makanan rentan menyebabkan kontaminasi (Pranatha, 2020).
Kebersihan tangan
Tangan bisa menjadi salah satu
perantara yang memudahkan penyebaran bakteri di dapur. Untuk merawat kebersihannya
dapat dilakukan:
- Mencuci tangan sebelum dan setelah makan dan setiap kali setelah membersihkan area dapur.
- Mencuci tangan dengan air mengalir serta menggunakan sabun, setidaknya selama 20 detik.
- Basahi tangan dengan air bersih.
- Gunakan sabun pada tangan secukupnya .
- Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya.
- Gosok punggung tangan dan sela jari.
- Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan.
- Genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar.
- Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagian kuku terkena sabun.
- Gosok tangan yang bersabun dengan air bersih mengalir.
- Keringkan tangan dengan lap sekali pakai atau tissu
- Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan
- Bersihkan pemutar keran air dengan lap sekali pakai atau tissu (Kementerian Kesehatan, 2020).
Kebersihan bahan
makanan
- Cuci sayur, buah dan bahan makanan lain di bawah air kran yang mengalir untuk menghilangkan kotoran, serangga, hingga pestisida.
- Hindari mencuci dengan cara dicelup hal ini untuk menekan agar kotoran, serangga maupun pestisida kembali menempel pada sayur dan buah
- Menggosok buah dan sayuran berkulit keras dengan sikat sayuran untuk memastikan kebersihannya (Irawan, 2016; Euis Yuniastuti, 2020).
Kebersihan kulkas
- Perhatikan juga kebersihan dan penyimpanan makanan di dalam kulkas.
- Pisahkan daging dengan sayuran, buah-buahan, atau makanan lainnya.
- Pastikan suhu kulkas di bawah 4°C dan freezer di bawah -18°C, ini akan membantu memperlambat pertumbuhan kuman.
- Buang makanan di dalam kulkas yang telah basi.
- Bersihkan kulkas setidaknya dua mingg sekali dengan air hangat yang telah dicampur sabun (Khalisah, 2018).
Kebersihan kain lap
Kain lap merupakan perlengkapan
dapur yang dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan jamur. Apalagi, jika
peralatan sering berada dalam kondisi basah atau lembap. Maka hal ini dapat
diselesaikan dengan:
- Menggunakan handuk kertas untuk membersihkan permukaan dapur. Hal ini lebih sehat dan praktis
- Jika lebih suka menggunakan lap kain, sering-seringlah mencucinya dengan air panas, detergen dan keringkan kembali (Sarah Ika Widyowati, 2021).
Jauhkan hewan peliharaan
Jika memiliki hewan peliharaan, maka
harus dipastikan:
- Hewan tidak berada di dapur bahkan sampai menaiki meja dapur, konter, atau tempat makanan saji.
- Pastikan untuk melatih hewan peliharaan agar tidak mendekati atau berada di area dapur (Mu’annisa, 2022).
Itulah
beberapa langkah merawat dapur yang bersih dan sehat. Marilah kita menjaga
kebersihan dapur merupakan hal yang sangat penting. Tujuannya agar kuman tidak
masuk ke dalam makanan hingga membahayakan kesehatan kita sekeluarga (Atmoko,
2017). Disamping itu, kita berniat
melaksanakan perintah agama, sebagai sarana menuju surga Allah swt:
تَنَظَّفُوْا بِكُلِّ مَا اِسْتَطَعْتُمْ فَاِنَ اللهَ تَعَالَي بَنَي
الاِسْلاَمَ عَلَي النَظَافَةِ وَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلاَ كُلُّ نَظِيْفٍ
Artinya: "Bersihkanlah segala sesuatu
semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta'ala membangun Islam ini atas dasar
kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih." (HR
Ath-Thabrani).
Bibliography
Atmoko,
T. P. H. (2017). Peningkatan Higiene Sanitasi sebagai Upaya Menjaga Kualitas
Makanan dan Kepuasan Pelanggan di Rumah Makan Dhamar Palembang. Jurnal
Khasanah Ilmu, 8(1), 1–9.
https://journal.unsika.ac.id/index.php/barometer/article/view/905
Claudia, L. V.
(2021, September). Tips Membersihkan Lantai Dapur yang Berminyak. Kompas,Com,
3.
https://www.kompas.com/homey/read/2021/12/23/074800976/tips-membersihkan-lantai-dapur-yang-berminyak
Euis Yuniastuti.
(2020). Upaya Menciptakan Lingkungan Bersih Dan Sehat di Kawasan Kampung
Atas Air di Kelurahan Margasari Balikpapan Barat. 3(2), 17–21.
Irawan, D. W. P.
(2016). Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman di Rumah Sakit. In Forum
Ilmiah Kesehatan (FORIKES). https://kesling.poltekkesdepkes-sby.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Buku-Isbn-Prinsip-2-Hs-Makanan-Di-RS.pdf
Juminten. (2022). Implementation
of A Clean and Healthy Lifestyle Through Education and Simulation On How To
Wash Hands. 2(3). https://doi.org/10.35877/454RI.mattawang1186
Kementerian Kesehatan.
(2020). Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. Kesehatan Lingkungan, 42,
1–34.
Khalisah, (2018).
SOP Membersihkan Kulkas. Kesehatan.
Kusumaningtiar, (2016).
Optimalisasi Tempat Sampah Warna Sebagai Pemecahan Masalah Di Sdn 11 Duri Kepa
, Jakarta Barat. Jurnal Abdimas, 3.
Milenia, T. F.
(2021). Studi Komparatif Penggunaan Spons Busa Dengan Sabut Kelapa Sebagai
Alat Pencuci Terhadap Jumlah Angka Kuman Pada Piring. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Mu’annisa. (2022).
Teknik Manajemen Pengelolaan Hewan Percobaan. Biologi MIPA UNM, 1–109.
Perikanan, (2020).
Prosedur Operasi Standar Sanitasi. Perikanan, 5.
https://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/bp2mhpsemarang/prosedur-operasi-standart-sanitasi-ssop
Pranatha,
(2020). Kitchen Equipment & Utensil.
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/3._kitchen_equipment_and_utensils_.pdf
Sarah
Ika Widyowati. (2021). Perbedaan Jumlah Usapan Penggunaan Kain Lap Terhadap
Jumlah Angka Kuman Pada Piring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar