Rabu, 21 April 2021

ADAB JABAT TANGAN

 

Berjabat tangan dengan wajah yang berseri

Hadits Rasulullah SAW bersabda

لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Artinya : “Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun walaupun hanya menjumpai saudaramu dalam keadaan wajah berseri-seri.”

Berjabat tangan dengan satu tangan

Syaikh Al-Albani rahimahullah menjelaskan hadits Hudzauifah tentang manfaat berjabat tangan seraya berkata : “Seluruh hadits ini menunjukkan bahwa yang sunnah adalah berjabat tangan dengan memegang satu tangan. Sedangkan orang yang berjabat tangan dengan kedua tangan adalah hal yang menyelisihi sunnah.”

Tidak membungkuk saat berjabat tangan

Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata :

قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أَخَاهُ أَوْ صَدِيقَهُ أَيَنْحَنِي لَهُ قَالَ لَا قَالَ أَفَيَلْتَزِمُهُ وَيُقَبِّلُهُ قَالَ لَا قَالَ أَفَيَأْخُذُ بِيَدِهِ وَيُصَافِحُهُ قَالَ نَعَمْ

Seseorang bertanya, ”Wahai Rasulullah, ada seseorang dari kami berjumpa dengan temannya, apakah ia harus menundukkan punggung kepadanya?” Beliau menjawab, “Tidak”, “Apakah ia merangkul dan menciumnya?” Nabi Muhammad SAW menjawab, “Tidak”, “Apakah ia memegang tangannya kemudian ia berjabat tangan dengannya?”, Beliau menjawan, “Ya”.

Mengucapkan salam ketika berjabat tangan

Rasulullah SAW bersabda, “Dua orang Muslim yang bertemu hingga salah satu diantara mereka mengucapkan salam dan berjabat tangan semata-mata niat karena Allah, maka keduanya akan diampuni,” (HR Ahmad).

Tidak terburu-buru untuk melepaskan jabatan tangan

Yaqub bin Sufyan ra bahwa Rasulullah SAW saat berjabat tangan dengan orang lain, maka beliau tidak akan melepasnya kecuali orang tersebut yang melepaskan tangannya terlebih dahulu (HR At-Tirmidzi). 

Tidak memalingkan pandangan

Yaqub bin Sufyan ra bahwa Rasulullah SAW tidak memalingkan pandangan dari pihak yang berjabat tangan sampai ia berlalu meninggalkan Rasulullah (HR At-Tirmidzi).

Menampakkan rasa kecintaan ketika berjabat tangan

Ulama banyak berpendapat bahwa tangan yang digerakkan saat berjabat tangan dianjurkan karena akan menimbulkan kecintaan pihak yang berjabat tangan (Hasiyah Al-Adawi).

Mencium tangan dan dahi

Seorang laki-laki yang mencium tangan laki-laki yang dikenali sebagai seseorang yang sholeh dan bertaqwa, tangan orang  yang banyak ilmu dan mengamalkan ilmunya, tangan ibu dan bapak, nenek dan kakek ataupun saudara adalah sunnah.

Hal itu adalah sebagai bentuk penghargaan, penghormatan dan perasaan kasih sayang. Seseorang tersebut harus mencium pipi dan memeluk seseorang jika hal itu sebagai tanda cinta saat berpisah, menyambut seseorang yang datang atau orang yang sembuh dari penyakit dan selamat dari bahaya. Kemudian pula, diharuskan untuk mencium wajah mayat bagi keluarga dan kerabatnya.

Jangan mencium tangan orang fasik sebab ia sepatutnya dihina dan diremehkan. Juga jangan mencium tangan orang kaya karena kekayaanya, sebab ia akan lemah keyakinan dan keimannya kepada Allah SWT.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Menghargai Setiap Tetes: Kajian Holistik tentang Penggunaan Air secara Bijaksana untuk Masa Depan Berkelanjutan."

Latar Belakang Penggunaan air yang berlebihan dalam kegiatan sehari-hari menjadi perhatian utama penulis, terutama dalam aktivitas seperti b...