Berjabat tangan dengan wajah
yang berseri
Hadits Rasulullah SAW bersabda
لَا
تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Artinya : “Janganlah kamu
meremehkan kebaikan apapun walaupun hanya menjumpai saudaramu dalam keadaan
wajah berseri-seri.”
Berjabat tangan dengan satu
tangan
Syaikh Al-Albani rahimahullah
menjelaskan hadits Hudzauifah tentang manfaat berjabat tangan seraya berkata :
“Seluruh hadits ini menunjukkan bahwa yang sunnah adalah berjabat tangan dengan
memegang satu tangan. Sedangkan orang yang berjabat tangan dengan kedua tangan
adalah hal yang menyelisihi sunnah.”
Tidak membungkuk saat berjabat
tangan
Anas bin Malik Radhiyallahu anhu
berkata :
قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أَخَاهُ
أَوْ صَدِيقَهُ أَيَنْحَنِي لَهُ قَالَ لَا قَالَ أَفَيَلْتَزِمُهُ وَيُقَبِّلُهُ قَالَ
لَا قَالَ أَفَيَأْخُذُ بِيَدِهِ وَيُصَافِحُهُ قَالَ نَعَمْ
Seseorang bertanya, ”Wahai
Rasulullah, ada seseorang dari kami berjumpa dengan temannya, apakah ia harus
menundukkan punggung kepadanya?” Beliau menjawab, “Tidak”, “Apakah ia merangkul
dan menciumnya?” Nabi Muhammad SAW menjawab, “Tidak”, “Apakah ia memegang
tangannya kemudian ia berjabat tangan dengannya?”, Beliau menjawan, “Ya”.
Mengucapkan salam ketika
berjabat tangan
Rasulullah SAW bersabda, “Dua
orang Muslim yang bertemu hingga salah satu diantara mereka mengucapkan salam
dan berjabat tangan semata-mata niat karena Allah, maka keduanya akan
diampuni,” (HR Ahmad).
Tidak terburu-buru untuk
melepaskan jabatan tangan
Yaqub bin Sufyan ra bahwa Rasulullah SAW saat berjabat tangan dengan orang lain, maka beliau tidak akan melepasnya kecuali orang tersebut yang melepaskan tangannya terlebih dahulu (HR At-Tirmidzi).
Tidak memalingkan pandangan
Yaqub bin Sufyan ra bahwa Rasulullah
SAW tidak memalingkan pandangan dari pihak yang berjabat tangan sampai ia
berlalu meninggalkan Rasulullah (HR At-Tirmidzi).
Menampakkan rasa kecintaan
ketika berjabat tangan
Ulama banyak berpendapat bahwa
tangan yang digerakkan saat berjabat tangan dianjurkan karena akan menimbulkan
kecintaan pihak yang berjabat tangan (Hasiyah Al-Adawi).
Mencium tangan dan dahi
Seorang laki-laki yang mencium
tangan laki-laki yang dikenali sebagai seseorang yang sholeh dan bertaqwa,
tangan orang yang banyak ilmu dan
mengamalkan ilmunya, tangan ibu dan bapak, nenek dan kakek ataupun saudara adalah
sunnah.
Hal itu adalah sebagai bentuk
penghargaan, penghormatan dan perasaan kasih sayang. Seseorang tersebut harus
mencium pipi dan memeluk seseorang jika hal itu sebagai tanda cinta saat
berpisah, menyambut seseorang yang datang atau orang yang sembuh dari penyakit
dan selamat dari bahaya. Kemudian pula, diharuskan untuk mencium wajah mayat
bagi keluarga dan kerabatnya.
Jangan mencium tangan orang fasik
sebab ia sepatutnya dihina dan diremehkan. Juga jangan mencium tangan orang
kaya karena kekayaanya, sebab ia akan lemah keyakinan dan keimannya kepada
Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar