Dalam Islam, terdapat hubungan
antara manusia dan manusia yang disebut dengan hablum minannas. Hubungan ini
harus dijaga karena manusia sejatinya adalah mahluk sosial yang tidak akan bisa
hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk Hablum minannas yang
baik adalah menjenguk orang sakit.
Dalam menjenguk orang sakit pun
terdapat adab yang sebaiknya dilakukan dan dipatuhi agar hubungan menjadi
semakin erat. Berikut ini adalah beberapa adab ketika menjenguk orang sakit
dalam Islam:
Mendoakannya
Ketika kita menjenguk orang
sakit, maka doakanlah kesembuhan baginya agar ia dapat segera kembali
beraktivitas. Ini adalah adab yang paling utama ketika menjenguk orang yang
sakit. Dari Abdul Aziz dia berkata: “Aku dan Tsabit pernah mengunjungi Anas bin
Malik, lalu Tsabit berkata; “Wahai Abu Hamzah, aku sedang menderita suatu
penyakit.” Maka Anas berkata; “Maukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah saw?”
dia menjawab; “Tentu.” Anas berkata; “Allahumma rabban naasi mudzhibil ba`sa
isyfii anta syaafi laa syaafiya illa anta syifaa`an laa yughaadiru saqama (Ya
Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah
sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan
Engkau, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit).”(HR Bukhari no
5301)
Tetap menutup aurat
Islam tidak melarang seorang yang
bukan mahram menjenguk saudara atau temannya. Namun hendaknya ketika menjenguk
tetap menutup aurat, baik yang menjenguk maupun yang dijenguk. Sebagaimana yang
dicontohkan oleh Rasulullah, Dari Ummu Al ‘Ala` ia berkata: Rasulullah saw
menjengukku sementara aku sedang sakit. Kemudian beliau berkata: “Bergembiralah
wahai Ummu Al ‘Ala`, karena sesungguhnya sakit seorang mukmin karena Allah
menghilangkan dosa-dosanya sebagaimana api menghilangkan kotoran emas dan
perak.”(HR Abu Daud no 2688)
Memberikan semangat
Hendaknya ketika kita menjenguk
orang sakit, kita berikan semangat kepadanya. Dengan memberikan semangat maka
ia akan selalu berpikir positif dan terus berusaha serta berdoa agar bisa
sembuh. Dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw pernah menjenguk seorang Arab badui,
Ibnu Abbas melanjutkan; “Setiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka
beliau akan mengatakan kepadanya: “Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja.”
Ibnu Abbas berkata; lalu aku bertanya; “Baik?!, tidak mungkin, sebab penyakit
yang di deritanya adalah demam yang sangat kritis, yang apabila diderita oleh
orang tua akan menyebabkannya meninggal dunia.” Maka saw bersabda: “Kalau
begitu, memang benar.”(HR Bukhari no 5224)
Menunjukkan kepedulian
Ketika menjenguk orang sakit,
tunjukkan bahwa kita benar-benar peduli pada kondisinya. Tanyakan tentang
perkembangan kesehatan dan hal lainnya untuk menunjukkan simpati kepadanya. Dari
Ibn Sinni Rasulullah saw. bersabda:
مِنْ تَمَامِ الْعِيَادَةِ أَنْ تَضَعَ يَدَكَ عَلَى الْمَرِيْضِ،
فَتَقُوْلُ: كَيْفَ أَصْبَحْتَ؟ أَوْ كَيْفَ أَمْسَيْتَ؟
Di antara kesempurnaan
menjenguk adalah engkau meletakkkan tangannya pada bagian tubuh orang yang
sakit sambil bertanya, “Bagaimana
keadaanmu pagi ini? Atau bagaimana keadaanmu sore ini?
Memberikan yang diinginkan
Hal ini pernah ditunjukkan oleh
Rasulullah. Pada kitab Sunan Ibn Majah menceritakan bahwa Rasulullah saw
pernah menjenguk seorang lelaki kemudian beliau bertanya, “Apakah engkau
menginginkan sesuatu? Mau kue?” lelaki itu menjawab “Ya”. Rasul saw. pun
mencarikan kue untuknya.
Melarangnya berharap kematian
Beberapa orang yang sakit
biasanya akan lebih mudah mengalami putus asa sehingga lebih mengharapkan
kematian datang menjemput. Namun sebaiknya kita berikan nasihat untuk tidak
menyerah dan berharap pada kematian. Sebagaimana yang ditunjukkan Rasul ketiak
mengunjungi pamannya,
“Wahai paman! Janganlah engkau mengharap
kematian. Sebab bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu)
ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu,
dan itu baik bagimu. Bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian
(umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempa- tan untuk bertaubat dari
kesalahanmu, maka itu pun baik pula bagimu. Maka janganlah engkau mengharap
kematian.” (HR. Ahmad dan Hakim)
Menasehatinya
Ketika menjenguk, tentu kita akan
mendengar berbagai keluh kesah dari yang sakit. Namun hendaknya kita justru
memberikan nasehat padanya bahwa seluruh rasa sakit yang ia rasakan sekarang
akan menjadi penebus dosa yang ia lakukan di masa lalu.
“Sesungguhnya kita milik Allah
dan hanya kepada-Nya semata kita akan kembali. Ya Allah, berilah pahala dari
musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan yang lebih baik darinya.” (HR.
Muslim)
Membawa buah tangan
Tak hanya datang untuk menjenguk,
sebaiknya kita bawakan juga hadiah atau buah tangan agar hatinya semakin
senang. Sebagaimana sabda Rasul dimana kita sebaiknya sering memberikan hadiah
untuk mempererat persaudaraan. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, tahaadu
tahaabbu,
تَهَادَوْا تَحَابُّوا
“Salinglah memberi hadiah,
maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod,
no. 594. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’, no. 1601.
Syaikh Musthofa Al-‘Adawi dalam catatan kaki Fiqh Al-Akhlaq menyatakan bahwa
sanad haditsnya hasan dengan syawahidnya)
Itulah 8 adab ketika menjenguk
orang sakit yang perlu dilakukan. Menjenguk orang sakit bukan hanya mempererat
tali silaturahmi, tapi juga menumbuhkan rasa simpati dan empati terhadap
sesama. Semoga kita semua dapat menimplementasikannya
dalam kehidupan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar