Minggu, 25 April 2021

Adab Menjenguk Orang Sakit

 


Dalam Islam, terdapat hubungan antara manusia dan manusia yang disebut dengan hablum minannas. Hubungan ini harus dijaga karena manusia sejatinya adalah mahluk sosial yang tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk Hablum minannas yang baik adalah menjenguk orang sakit.

Dalam menjenguk orang sakit pun terdapat adab yang sebaiknya dilakukan dan dipatuhi agar hubungan menjadi semakin erat. Berikut ini adalah beberapa adab ketika menjenguk orang sakit dalam Islam:

Mendoakannya

Ketika kita menjenguk orang sakit, maka doakanlah kesembuhan baginya agar ia dapat segera kembali beraktivitas. Ini adalah adab yang paling utama ketika menjenguk orang yang sakit. Dari Abdul Aziz dia berkata: “Aku dan Tsabit pernah mengunjungi Anas bin Malik, lalu Tsabit berkata; “Wahai Abu Hamzah, aku sedang menderita suatu penyakit.” Maka Anas berkata; “Maukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah saw?” dia menjawab; “Tentu.” Anas berkata; “Allahumma rabban naasi mudzhibil ba`sa isyfii anta syaafi laa syaafiya illa anta syifaa`an laa yughaadiru saqama (Ya Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit).”(HR Bukhari no 5301)

Tetap menutup aurat

Islam tidak melarang seorang yang bukan mahram menjenguk saudara atau temannya. Namun hendaknya ketika menjenguk tetap menutup aurat, baik yang menjenguk maupun yang dijenguk. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah, Dari Ummu Al ‘Ala` ia berkata: Rasulullah saw menjengukku sementara aku sedang sakit. Kemudian beliau berkata: “Bergembiralah wahai Ummu Al ‘Ala`, karena sesungguhnya sakit seorang mukmin karena Allah menghilangkan dosa-dosanya sebagaimana api menghilangkan kotoran emas dan perak.”(HR Abu Daud no 2688)

Memberikan semangat

Hendaknya ketika kita menjenguk orang sakit, kita berikan semangat kepadanya. Dengan memberikan semangat maka ia akan selalu berpikir positif dan terus berusaha serta berdoa agar bisa sembuh. Dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw pernah menjenguk seorang Arab badui, Ibnu Abbas melanjutkan; “Setiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya: “Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja.” Ibnu Abbas berkata; lalu aku bertanya; “Baik?!, tidak mungkin, sebab penyakit yang di deritanya adalah demam yang sangat kritis, yang apabila diderita oleh orang tua akan menyebabkannya meninggal dunia.” Maka saw bersabda: “Kalau begitu, memang benar.”(HR Bukhari no 5224)

Menunjukkan kepedulian

Ketika menjenguk orang sakit, tunjukkan bahwa kita benar-benar peduli pada kondisinya. Tanyakan tentang perkembangan kesehatan dan hal lainnya untuk menunjukkan simpati kepadanya. Dari Ibn Sinni Rasulullah saw. bersabda:

مِنْ تَمَامِ الْعِيَادَةِ أَنْ تَضَعَ يَدَكَ عَلَى الْمَرِيْضِ، فَتَقُوْلُ: كَيْفَ أَصْبَحْتَ؟ أَوْ كَيْفَ أَمْسَيْتَ؟

Di antara kesempurnaan menjenguk adalah engkau meletakkkan tangannya pada bagian tubuh orang yang sakit sambil bertanya,  “Bagaimana keadaanmu pagi ini? Atau bagaimana keadaanmu sore ini?

Memberikan yang diinginkan

Hal ini pernah ditunjukkan oleh Rasulullah. Pada kitab Sunan Ibn Majah menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah menjenguk seorang lelaki kemudian beliau bertanya, “Apakah engkau menginginkan sesuatu? Mau kue?” lelaki itu menjawab “Ya”. Rasul saw. pun mencarikan kue untuknya.

Melarangnya berharap kematian

Beberapa orang yang sakit biasanya akan lebih mudah mengalami putus asa sehingga lebih mengharapkan kematian datang menjemput. Namun sebaiknya kita berikan nasihat untuk tidak menyerah dan berharap pada kematian. Sebagaimana yang ditunjukkan Rasul ketiak mengunjungi pamannya,

“Wahai paman! Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu. Bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempa- tan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu pun baik pula bagimu. Maka janganlah engkau mengharap kematian.” (HR. Ahmad dan Hakim)

Menasehatinya

Ketika menjenguk, tentu kita akan mendengar berbagai keluh kesah dari yang sakit. Namun hendaknya kita justru memberikan nasehat padanya bahwa seluruh rasa sakit yang ia rasakan sekarang akan menjadi penebus dosa yang ia lakukan di masa lalu.

Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya semata kita akan kembali. Ya Allah, berilah pahala dari musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim)

Membawa buah tangan

Tak hanya datang untuk menjenguk, sebaiknya kita bawakan juga hadiah atau buah tangan agar hatinya semakin senang. Sebagaimana sabda Rasul dimana kita sebaiknya sering memberikan hadiah untuk mempererat persaudaraan. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, tahaadu tahaabbu,

تَهَادَوْا تَحَابُّوا

Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, no. 594. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’, no. 1601. Syaikh Musthofa Al-‘Adawi dalam catatan kaki Fiqh Al-Akhlaq menyatakan bahwa sanad haditsnya hasan dengan syawahidnya)

Itulah 8 adab ketika menjenguk orang sakit yang perlu dilakukan. Menjenguk orang sakit bukan hanya mempererat tali silaturahmi, tapi juga menumbuhkan rasa simpati dan empati terhadap sesama. Semoga kita semua dapat  menimplementasikannya dalam kehidupan. Aamiin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Menghargai Setiap Tetes: Kajian Holistik tentang Penggunaan Air secara Bijaksana untuk Masa Depan Berkelanjutan."

Latar Belakang Penggunaan air yang berlebihan dalam kegiatan sehari-hari menjadi perhatian utama penulis, terutama dalam aktivitas seperti b...