Selasa, 02 Maret 2021

MENJAGA KAKI



Syeikh Nawawi Al Bantani berpesan: Pilihlah amal yang baik ketika kaki harus bergerak. Hindari melangkahkan kaki untuk kezaliman yang menyebabkan diri Anda disentuh api neraka. Menjaga langkah adalah dengan hanya menggunakan kaki untuk melangkah menuju ke tempat yang mendatangkan pahala dari Allah Swt. Jika dalam langkah kaki seorang hamba tidak didapatkan tambahan atas pahala, tentu saja duduk itu jauh lebih baik baginya. Setiap hal yang dibolehkan dapat dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya sehingga setiap langkah kaki menjadi ibadah. Yang sebelumnya berupa kebiasaan dan perkara yang dibolehkan bisa berubah menjadi ibadah.

Jagalah kedua kakimu dari berjalan menuju tempat haram, seperti berjalan untuk ghibah (menggunjing), mencari-cari aib (kejelekan) orang lain, menuju tempat pejabat yang zalim dan meridhoi kezalimannya. Karena berjalan menemui mereka tanpa ada keperluan yang mendesak dan merasa senang dengan perbuatan mereka termasuk kemaksiatan yang besar, demikianlah pesan Imam Ghozali. (Bidayatul Hidayah)

Segala sesuatu yang ada di dalam diri kita adalah nikmat dan karunia Allah SWT, salah satunya adalah kaki. Gerakkan lah kaki itu untuk mensyukuri nikmat dan karunia-Nya. Tidak sebaliknya, malah menggerakkan kaki untuk mendurhakahi nikmat dan karunia-Nya. Maka gunakanlah kaki, dan langkahkan lah kaki itu untuk taat dan berbakti kepada Allah.

Ali bin Abi Thalib berkata: “Barang siapa menyangka bisa masuk surga tanpa jerih payah maka ia berangan-angan, dan barang siapa menyangka bisa masuk surga dengan mencurahkan dengan segala jerih payahnya, ia juga berangan-angan.” Syeikh Nawawi Al Bantani mengomentari perkataan Ali ini, maka janganlah Engkau tinggalkan amal sholeh. Beramal sholeh lah dan jangan hanya berangan-angan kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang mengendalikan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang dungu adalah orang yang nafsunya mengikuti keinginannya dan berangan-angan terhadap Allah.”

وَلَا تَرْكَنُوْٓا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُۙ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan  (QS 11: Hud, 113)

4 komentar:

  1. Luarbiasa bu Alfi ayo terus berkarya sungguh sangat mencerahkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inggih, insaallah... terima kasih.
      semoga bisa istiqomah.

      Hapus
  2. Luarbiasa bu Alfi ayo terus berkarya sungguh sangat mencerahkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mengingatkan diri saya sendiri utamananya. Kadang tanpa diupload tdk ada yang mengingatkan bahwa saya pernah mengajak / menyampaikan kepada orang lain

      Hapus

"Menghargai Setiap Tetes: Kajian Holistik tentang Penggunaan Air secara Bijaksana untuk Masa Depan Berkelanjutan."

Latar Belakang Penggunaan air yang berlebihan dalam kegiatan sehari-hari menjadi perhatian utama penulis, terutama dalam aktivitas seperti b...