Senin, 05 April 2021

Mengidentifikasi Informasi dari Sumber yang Terpercaya tentang Situasi Faktual, Isu, Permasalahan dan Potensi Wilayah Sasaran

 


Senin, 5 April 2021 seperti biasa kami pertemuan rutin kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) yang bertempat di basecamp. Seperti biasa, agenda kami saling sharing tentang berbagai hal yang terjadi di wilayah kecamatan masing-masing. Kami saling menginformasikan, dan berbagi pengalaman. Hal ini bertujuan:

  • Mendorong komunikasi terbuka: Penyuluh agama kerjanya 24 jam. Kapanpun, dimanapun, dalam kondisi apapun harus tetap menunjukkan pribadi seorang penyuluh agama, yang menjadi teladan bagi masyarakatnya.  Kondisi sesibuk apapun, harus meluangkan waktu untuk sharing. Sebab dengan sharing dapat menguraikan masalah yang dihadapi di lapangan. Kami saling memberikan kesempatan yang konsisten untuk berkomunikasi dan didengarkan.
  • Membangun rasa percaya diri: dengan adanya Pokjaluh, kami bisa saling menguatkan. Kami tidak sendirian, yang selama ini terdapat beberapa kekurangan bisa saling mengisi antara satu dengan yang lain.
  • Menunjukkan hubungan yang positif: dengan berkumpul, bersilatuahim, sharing, ada kesempatan untuk menyampaikan ide dan masukan sekaligus memberi contoh kepada teman dengan dasar pengalaman masing-masing yang telah dimiliki.
  • Memperkuat peran tim: dengan pertemuan Pokjaluh bisa menyampaikan pentingnya kontribusi setiap penyuluh di dalam tim dapat dilakukan ketika waktu kumpul bersama.
  • Membantu memenuhi kebutuhan emosional: menyisihkan waktu untuk dihabiskan bersama teman penyuluh di basecamp dengan mengesampingkan hal-hal lain dapat membuat kami lebih benar-benar fokus pada kebutuhan emosional kami sebagai penyuluh agama. Punya teman yang dapat diajak untuk sharing, sehingga berasa banget, kami tidak sendirian, kami penyuluh agama yang punya ikatan emosional yang kuat.
  • Meningkatkan kesehatan mental: ritual bersama teman penyuluh agama bisa menjadi waktu berkualitas dan berkorelasi dengan peningkatan kesehatan mental.

Pada pertemuan hari ini, kami terima informasi tentang permasalahan sebuah TPQ yang sedianya menerima bantuan dari sebuah parpol. Namun ternyata ketika dana bantuan diambil pada bank penyalur, dana telah diambil oleh seseorang yang mengatasnamakan TPQ dimaksud, dengan alamat domisili sesuai alamat TPQ penerima. Setelah ditelusuri, ternyata KTP yang digunakan untuk mengambil dan IJOP yang ditunjukkan sebetulnya bukan asli. Akan tetapi pihak bank tidak memeriksa kevalidan data yang ditunjukkan oleh seseorang tersebut. Hal ini ternyata tidak hanya terjadi pada satu TPQ, ternyata terjadi juga pada TPQ di Kecamatan yang berbeda. Hal ini merupakan pengalaman berharga yang bisa disampaikan kepada kelompok binaan TPQ di wilayah kecamatan masing-masing, yang rata-rata tidak kurang dari 70 lembaga per kecamatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Menghargai Setiap Tetes: Kajian Holistik tentang Penggunaan Air secara Bijaksana untuk Masa Depan Berkelanjutan."

Latar Belakang Penggunaan air yang berlebihan dalam kegiatan sehari-hari menjadi perhatian utama penulis, terutama dalam aktivitas seperti b...