Selasa, 02 Juni 2015


“MELAKUKAN IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH ATAU KELOMPOK SASARAN”


Melakukan identifikasi potensi wilayah (kelompok sasaran) meliputi :
TAHAPAN KEGIATAN PELAKSANA ANGKA KREDIT
I Menyusun Instrumen Penyuluh Agama Muda (III/C-III/D) 0,08
II Mengumpulkan data Penyuluh Agama Pelaksana lanjutan/ trampil (III/A-III/B) 0.09
III Mengolah data Penyuluh Agama Pertama (III/A+B) 0,04
IV Menganalisa data Penyuluh Agama Muda (III/C+D) 0,06
V Merumuskan monografi Penyuluh Agama Madya (IV/A+B) 0,12


TAHAP I : MENYUSUN INSTRUMEN
Membuat formulir, blanko isian, daftar pertanyaan, yang dapat digunakan untuk menghimpun data potensi wilayah. Seperti (keadaan alam, penduduk, sarana umum, sarana peribadatan, sosial, kegiatan keagamaan.

TAHAP II : MENGUMPULKAN DATA
Menghimpun atau mengumpulkan data oleh penyuluh agama dengan menggunakan instrumen pengumpul data.
TAHAP III : MENGOLAH DATA POTENSI WILAYAH
Kegiatan menggabungkan, mengelompokkan atau memilah-milah data hasil kegiatan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis, sehingga tergambar tentang potensi dan kelemahan serta masalah-masalah dalam suatu wilayah, untuk menjadi bahan dalam penyusunan program kerja penyuluh.

TAHAP IV : MENGANALISA DATA
Kegiatan membanding-bandingkan berbagai data atau informasi hasil kegiatan pengolahan data, sehingga dapat disimpulkan masalah-masalah pokok dan strategis yang dihadapi masyarakat untuk menjadi dasar dalam penyusunan program kerja penyuluh agama.
Hasil analisis data yang dibuat oleh penyuluh agama dibahas melalui proses diskusi antar penyuluh agama dalam suatu wilayah dengan menghadirkan beberapa narasumber yang dianggap perlu.

TAHAP V : MERUMUSKAN MONOGRAFI
Kegiatan membuat rangkuman data yang disimpulkan dari hasil kegiatan mengumpulkan dan mengolah data, sehingga tergambar dalam bentuk statistik data yang sistematis, lengkap, terpadu dan dibuat secara bertingkat mulai tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai tingkat nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revitalization of intellectual consciousness HMI-Wati dalam Membangun Eksistensi KOHATI Komisariat IAIN Kediri yang Progresif

Pendahuluan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), didirikan di Yogyakarta oleh Lafran Pane bersama 14 orang temannya pada tanggal 14 Februari 19...